( 18 )

8K 717 30
                                    

Yeyyy double up!!

Semoga kalian gak bosen ya.
Sebenernya author penasaran, ada yang nungguin cerita gaje ini gak si? Wkwkw

Owh iya, author ingetin kalo ini bukan bxb cmn sekedar kisah familyship aja :)
Cuman agak sus dikit :)

Selamat membaca~

Saat tiba di Mansion, Aaron dengan terburu-buru menuju kamar putranya. Namun tak terlihat batang hidung anak itu.

"Sera!"

"Sera di sini tuan." Tak lama Sera datang dengan nafas yang tak teratur.
Dapat di lihat, di tangan Sera terdapat busa-busa sabun yang masih menempel.

"Dimana putraku." Aaron berkata dengan dingin tanpa menatap Sera.

"Tuan kecil berada di kamar tuan muda Stefon tuan."

Aaron langsung bergegas menuju kamar putra keduanya itu. Saat di perjalanan, dirinya berpapasan dengan Stefon.

"Dimana Adra." Aaron menatap Stefon datar.

"Aku sedang mencarinya." Stefon membalas tatapan Aaron tak kalah datar.

Tanpa kata lagi Aaron menyuruh seluruh pelayan dan Bodyguard untuk mencari Adra.

"Jika dalam 10menit tak menemukan putraku, kepala kalian akan aku lubangi!"

Para pelayan dan Bodyguard langsung bergegas mencari Adra di setiap penjuru Mansion, memang pelayan di Mansion utama Seidner terhitung sedikit, hanya berjumlah 20 orang dan bodyguard 30 orang. Namun kemampuan mereka jangan di ragukan, mereka semua memiliki keahlian khusus masing-masing. Mansion ini penjagaannya di fokuskan pada alat canggih di setiap jengkal dinding. Udara, virus, serangga, dan orang baru akan terdeteksi.

"Tuan kecil anda dimana." Sera kelimpungan mencari Adra yang tak kunjung di temukan.

Sedangkan di sisi lain...

"Hihihi, aku kasih nama deh si Emok." Adra sedang bermain dengan kelinci baru yang ia temui di taman yang berwarna abu-abu. Anak itu seakan lupa kejadian aksi kabur kaburannya.

Sedangkan seorang pria dewasa sedang santai dengan segelas kopi di tangannya menyaksikan seorang bocah dari kamarnya.

"Menarik, dia mampu menghindar dari alat yang aku ciptakan." Henry menyeringai lebar.

Dan di sisi Aaron, pria itu sedang menatap datar layar di depannya yang menampilkan Adra tengah bermain dengan kelinci.

"Tuan, apakah anda ingin saya membawa tuan kecil masuk kedalam." Zack sang asisten menawarkan diri.

"Beri dia kesempatan bermain." Zack pun mengangguk paham.


"Emok dimana? Udah dong ngumpetnya." Adra saat ini ia sedang mencari teman barunya yang pergi meloncat ntah kemana.

Anak itu tak menyadari ada batu di depannya akibat sibuk mencari Emok.

Brukk

Tubuh kecil itu terlihat menungging dengan kepala terlebih dahulu yang terkena tanah.

Adra's Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang