#5 pengganggu

128 10 0
                                    

Pagi yang begitu sangat cerah menampilkan wanita yang sedang menyiram bunga-bunga nya yang ia kemarin perbaiki pot-pot nya. Itu adalah Yasmin, si cewek tukang aduk semen yang sempat viral kemarin. Yasmin sangat sayang sama bunga-bunganya itu, hingga datang si pengganggu mengacaukan semua tanaman adiknya. Kalian tau sendirilah siapa pengganggu yang aku maksud.

"Kalian berdua kenapa, sih? Datang-datang langsung cabut bunga aku!" Ucap Yasmin berhenti menyiram bunga-bunga nya karena kakak-kakaknya datang.

"Kita engga ada job di kantor, makanya kita gangguin kamu di sini" ucap David yang sangat suka jika adeknya marah.

"Aku panggil ayah, nih!" Ucap Yasmin bersedia memanggil sang ayah.

Brian mengambil selang air dan mengarahkan nya ke adeknya, "Ayah engga ada!" Ucap Brian sangat puas saat melihat adiknya tersakiti.

"Pantas aja cewek-cewek engga mau sama kalian berdua, suka jailin adjknya. Adiknya aja di jailin, apalah cewek nya nanti" ucap Yasmin membuat kakak-kakaknya berhenti menyiramnya.

David membalas ucapan Yasmin, "pantas aja cowok engga mau sama kamu, kamu lebih sayang ke tanaman yang engga hidup itu ke banding sama kakak-kakaknya" ucap David.

"#-":$(#?)@;"';(#?@!" ntah kata apa yang keluar dari mulut Yasmin karena sebal dengan keusilan kedua kakaknya itu.

"Awas aja ntar malam Lo, gua bakalan tutup tu muka sok ganteng dengan kain. Udah lanjut usia belum juga kawin, dasar aki aki sok ganteng" ucap Yasmin yang sangat kesal terhadap dengan kedua kakaknya itu.

Malam pun tiba, kamar Brian di pakai oleh Tante Mer. Dan sekarang, Brin dan juga David satu kamar. Yasmin perlahan-lahan masuk ke dalam kamar David, dan ternyata kedua orang hutan itu tidak ada di sana. Saat mencari-cari di sekitar kamar, Yasmin belum juga menemukannya. Saat hendak membuka lemari baju, David dan Brian lebih dulu membuat lemari dan menutup muka Yasmin dengan kain. Itu membuat Yasmin spontan memberontak.

"I... Lepasin!" Teriakan Yasmin berusaha keluar dari genggaman tangan kekar kakak-kakaknya.

"Lepasin engga? Kalau engga mau aku teriakan" ucap Yasmin.

"Teriak aja, dek. Mamah sama ayah engga bakalan dengar" ucap David ingin sekali menggigit lengan mulus adeknya.

"Ampun deh, kak" ucap Yasmin pasrah.

"Yasudah, kalau gitu kamu harus pijit aku sampai aku tidur" ucap David dan Brian bersamaan.

Yasmin sangat ahli soal apapun, pijit bisa. Aduk semen bisa, memasak bisa, jadi kasir bisa bahkan menyuntik salah sasaran pun juga bisa.

Yasmin pun dengan berat hati memijit satu persatu kakak jahanam nya itu. Selesai memijit, Yasmin pun menerima imbalan nya dari kakaknya. Ia di beri martabat manis yang sudah dingin, Yasmin yang lelah memakan apa adanya saja.

"Katanya mau tidur, kok engga tidur?" Tanya Yasmin menikmati martabat manis itu yang dingin. Yasmin sangat suka dengan martabat manis.

"Dek, engga ada niatan mau nikah?" Pertanyaan David membuat Yasmin langsung memukul kepalanya.

Yasmin yang salah tangkap bicara, "yakali gua nikah sama kakak gua sendiri" ucap Yasmin.

"Maksud gua, Lo engga ada niatan sama sekali nikah sama pacar atau kenalan Lo gitu?" Tanya David memperbaiki bicaranya.

"Cowok aja engga punya, kak. Kakak malah suruh aku nikah" ucap Yasmin.

"Umur kita sudah mantap untuk menikah" ucapan David terpotong.

"Umur emang uda tua, tapi kelakuan masih anak kecil. Gimana mau di suka sama cewek?" ucap Brian. Suasana lagi serius juga.

"Gini aja, kalian berdua cariin aku cowok dan aku cariin kalian cewek, gimana?" Tanya Yasmin.

Ketiga Anak Ayah (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang