Selesai solat isya tadi, Lukman pun pamit pulang ke rumah. Sebenarnya, ayah masih ingin Lukman tinggal di rumah, tetapi Lukman punya urusan yang harus ia selesaikan malam ini juga. Jika mencari ketiga anak ayah, mereka bertiga sedang menonton film horor di televisi. Ayah sangat suka mengoleksi kaset, ayah juga masih punya DVD di rumah, mereka bertiga menggunakan DVD itu dan menyambungkan ke televisi.
"Ayah kita jadul banget ya, kak. Masa masih simpan kaset kaset jadul kayak gini? Orang orang yang diluar sana kalau mau nonton film horor langsung ke bioskop aja, lah kita? Nonton lewat televisi" ucap Yasmin sangat fokus menonton.
"Ini namanya menghemat uang, dek!" Balas Brian yang memakan popcorn buatan mamah.
Koleksi kaset jadul ayah.
Mamah dan juga ayah yang kepo mendekati ketiga anaknya yang sedang menonton film horor, semuanya pun ikut menonton sambil ditemani popcorn buatan Yasmin.
"Enak juga ya, seperti ini" ucap ayah duduk di tengah-tengah anaknya.
"Nanti ayah beli yang lebih banyak lagi, mau film apa dek?" Tanya ayah ke Yasmin.
"Komedi aja, yah. Jangan yang horor semua, nanti rumah kita horor juga" jawab Yasmin yang mulai menutup matanya karena takut.
David yang iseng langsung mengambil bantal penutup mata adiknya dan berkata, "dek, hantunya ada di belakang kamu" spontan membuat Yasmin teriakan dan memberontak.
"Kak!" Ucap mamah.
Semuanya pun kembali fokus ke televisi...
"Kak Brian besok ke kantor engga?" Tanya mamah, meski sedang berbicara tapi matanya tetap mengarah ke televisi.
"Kayaknya kakak cuti, deh. Emang kenapa mah?" Tanya Brian.
"Temani mamah besok ke pasar!" Ucapan itu membuat semuanya kaget.
"Ha!" Ucap semua orang.
"Engga kebalik, mah?" Tanya ayah.
"Engga!" Balas mamah.
"Kenapa engga suruh Yasmin, mah? Yasmin besok engga kemana-mana" ucap Yasmin ke mamah.
"Besok kamu engga usah kemana-mana, kamu di rumah bantu kak David sama ayah membersihkan. Biar mamah sama kak Brian ke pasar" ucap mamah masih fokus ke depan televisi.
"Terserah mamah aja, deh!" Ucap Yasmin.
°°°°°°
Pagi pun tiba, mamah dan Brian sedang bersiap-siap ingin ke pasar. Pada umumnya, laki-laki malu mengantar mamahnya ke pasar. Tetapi Brian tidak, Brian tidak malu sama sekali atau gengsi mengantar mamahnya ke pasar. Kenapa tidak mau? Sebab, dari kecil ayah dan juga mamah sudah mengajar anak-anaknya untuk tidak gengsi.
Brian pun mengantar mamah ke pasar, ayah dan kedua anaknya sedang beberes rumah. Ntah tamu sebanyak apa yang mau datang hingga serepot ini?
"Yah, ayah mau reunian di rumah?" Tanya David.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketiga Anak Ayah (Ending)
Teen Fiction(Cerita ini menceritakan tentang keluarga) °°🦋🦋🦋°° "Ayah kita itu tegas tapi, penyayang. Jika kita bertiga sakit, pasti ayah yang sangat pusing. Tapi, jika kita sudah sembuh, sifat ayah kembali ke semula, tegas. Kita pernah berfikir, lebih baik s...