Malam pun tiba, Yasmin baru pulang dari rumah sakit. Ia langsung di jumpai oleh Brian, si anak tengah. David yang jaga malam hanya pasrah dengan keadaan sekarang.
"Dek, ayo kita ke Alexa!" Ajakan Brian yang langsung menyuruh adeknya untuk bereaksi, orang baru datang juga.
"Ntar aja, kak. Aku capek banget nih!" ucap Yasmin berjalan menuju kamarnya, Brian mengikuti adiknya sampai masuk dalam kamar.
"Sekarang aja, dek. Kakak bakalan beliin kamu martabat manis, banyak deh" ucap Brian langsung mendapatkan iya dari sang adik.
Sebelum ke rumah sakit, Yasmin singgah di penjual martabak dulu. Sesuai janji Brian, Brian membelikan adiknya martabat, ia juga membelikan Alexa martabak manis. Martabat nya pun jadi, Brian pun mengendarai motornya dan membonceng adiknya menuju rumah sakit tempat Yasmin bekerja.
Setibanya di rumah sakit, Yasmin masuk ke dalam di ikuti oleh sang kakaknya. Yasmin memasuki ruangan parah suster dan dokter berkumpul. Jika mencari Brian? Brian tidak ikut masuk dalam ruangan itu, Brian hanya menunggu di koridor rumah sakit.
"Lex, aku mau tanya ke kamu nih. Tapi, martabat nya di makan dulu, ajak teman-teman lain untuk makannya" ucap Yasmin membuka plastik martabat tersebut.
"Dokter Yasmin ke sini sama siapa? Engga mungkin pakai motor sendiri, kan?" Tanya Alexa kepada Yasmin.
"Aku ke sini sama kakak aku!" Balas Yasmin.
"Kakak, dokter mana? Kok engga di ajak masuk?" Tanya Alexa. Alexa hanya suster di rumah sakit.
"Ada di luar pintu, dia menunggu di situ aja" ucap Yasmin.
Salah dokter laki-laki berucap, "suruh masuk, Lex. Mungkin dia engga tahu kalau aku ada sini" ucap rekan dokter Yasmin.
Alexa pun keluar menghampiri Brian di luar yang sudah di gigit nyamuk, "kak, di panggil sama dokter Yasmin" ucap Alexa.
Brian yang belum tahu kalau perempuan yang memanggilnya barusan adalah Alexa, perempuan yang Yasmin ingin kenalkan ke dirinya. "Oh Iyah!" Balas Brian mengikuti Alexa dari belakang.
Di dalam sana, terdapat suster dan dokter yang saat ini jaga malam berkumpul. Yasmin yang tidak jaga malam hanya ke rumah sakit untuk bicara bicara hangat kepada rekan kerjanya.
Brian pun duduk di samping adiknya, "ini kakak aku, nih. Namanya Brian" ucap Yasmin memperkenalkan kakaknya kepada temannya.
"Brian!"
"Brian!"
"Brian!" Ucap Brian menjabat tangan teman yasmin satu persatu.
"Alexa" ucap Alexa, setelah mendengar perempuan yang ada di depannya menyebutkan namanya, Brian langsung terpikat dengan nya.
"Brian!" Ucap Brian.
Menghabiskan waktu beberapa jam, Yasmin pun mengajak saudaranya untuk pulang ke rumah. Suster dan dokter juga ingin melihat keadaan pasiennya seperti apa? Setibanya di rumah, Yasmin langsung masuk di kamarnya tanpa mengucapkan sepeser kata untuk sang kakak. Brian yang peka, langsung saja masuk ke kamarnya.
°°°°°°
Pagi pun tiba, David yang baru pulang dari kantornya langsung ikut makan pagi bersama keluarga. Tante Mer dan anak-anaknya pulang ke rumahnya dulu, ada sesuatu yang harus Tante Mer urus. Anak-anak ayah pun semuanya kesepian karena sepupunya pulang.
"Nak, kalian engga punya pacar untuk di kenali sama mamah, gitu?" Tanya mamah melirik satu persatu anaknya.
Mereka bertiga pun langsung menjawab, "ada kok, mah. Belum waktunya aja dikenalin sama mamah sama ayah!" Ucap mereka bertiga senyum senyum terpaksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketiga Anak Ayah (Ending)
Teen Fiction(Cerita ini menceritakan tentang keluarga) °°🦋🦋🦋°° "Ayah kita itu tegas tapi, penyayang. Jika kita bertiga sakit, pasti ayah yang sangat pusing. Tapi, jika kita sudah sembuh, sifat ayah kembali ke semula, tegas. Kita pernah berfikir, lebih baik s...