Malam kembali lagi mengisi hidup Yasmin, malam ini ntah kupu-kupu dari mana masuk dalam kamar Yasmin. Yasmin yang pecinta kupu-kupu menjaga kupu-kupu itu agar tak meninggalkan kamarnya, ia tersenyum menatap kupu-kupu itu singgah di samping tempat ia duduk. Saat Yasmin ingin memegang sayap kupu-kupu itu, kupu-kupu itu lebih dulu naik ke tangan Yasmin. Yasmin pun tersenyum lalu berucap, "bawa aku ke tempat yang paling indah menurut kamu." Ucap Yasmin masih mengukir senyum manis di bibir manisnya itu. Setelah itu, kupu-kupu itu pun pergi melalui jendela kamar Yasmin. Yasmin melambaikan tangannya menatap kupu-kupu menghilang.
Seperti biasa, ayah mengintip di sela-sela pintu kamar putrinya. Selesai mamastikan putrinya sudah tidur, ayah pun ke kamarnya untuk beristirahat.
Di sofa terlihat Gilang, David, Brian dan juga Amanda. Mereka berempat sedang menonton televisi malam-malam seperti ini. Sebenarnya ayah menyuruh mereka untuk masuk ke kamar masing-masing, tetapi mereka melawan ucapan ayah. Ayah pun tak menegur mereka lagi, ayah sudah lelah.
Aileen saat ini tidur bersama Yasmin, bayi itu sudah tertidur pulas di samping sang bunda. Begitu pula dengan Yasmin, perempuan Lukman itu sudah tidur dengan sangat nyenyak hingga suara dari ruang tamu ia tak dengar lagi. Sentuhan yang di buat Aileen seakan-akan tak bisa membangun Yasmin, perempuan itu sangat nyenyak tidurnya.
Hingga jam menunjukkan pukul sepuluh lewat, barulah penghuni ruang tamu masuk ke dalam kamarnya masing-masing. Ayah membuat kamar untuk Tante Mer dan Amanda, meski kamarnya sempit, asalkan Tante Mer dan Amanda punya kamar. Gilang? Laki-laki itu tak punya kamar, jika malam dia akan pindah-pindah untuk tidur. Kadang di kamar Tante Mer, kadang di kamar David jika tak ada David. Pokoknya pindah-pindah deh.
°°°°°°
Pagi ini terlihat semuanya sudah mandi, tak ada lagi yang berebut kamar mandi, tak ada lagi yang teriak-teriak. Semuanya sudah siap untuk ke aktivitasnya masing-masing. Amanda dengan seragamnya, David dengan seragamnya, Brian dengan seragamnya, dan Gilang dengan baju tersendiri nya.
Ayah pagi ini ingin ke rumah besannya, begitu juga dengan mamah dan Tante Mer. Mereka bertiga ingin ke rumah Jessica. Beda dengan Yasmin, perempuan itu masih tertidur di dalam kamarnya. Aileen ikut dengan neneknya untuk ke rumah nenek dari ayahnya.
Ayah pun masuk dalam kamar sang putri untuk berpamitan ke rumah Jessica, mertua Yasmin.
Ayah perlahan memegang lengan putrinya, ia bermaksud membangunkan putrinya dengan sentuhan bukan suara. Saat ayah sudah memegang pegangan Yasmin, perempuan itu tak bereaksi apapun. Biasanya, perempuan itu akan bangun jika badannya sudah di Sentuh oleh siapapun. Tapi ini tidak, tak ada pergerakan apapun yang di buat nya.
"Nak, ayah ke rumah mertua kamu dulu, ya? Ayah engga lama, palingan jam 10 ayah pulang." Ucap ayah lembut tetapi tak dapat respon dari sang anak.
Kedua kalinya ayah berucap, tetapi tak dapat respon apapun dari Yasmin.
"Yasmin, bangun nak. Ini udah pagi, sayang." Ucap ayah dengan sangat lembut. Tetapi nihil, Yasmin tak kunjung bangun.
Ayah pun mulai khawatir, ayah langsung berteriak memanggil semua orang rumah melihat Yasmin sekarang. Setibanya orang rumah di kamar Yasmin, semua pun kaget melihat kondisi ayah seperti itu.
°°🦋🦋🦋°°
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketiga Anak Ayah (Ending)
Teen Fiction(Cerita ini menceritakan tentang keluarga) °°🦋🦋🦋°° "Ayah kita itu tegas tapi, penyayang. Jika kita bertiga sakit, pasti ayah yang sangat pusing. Tapi, jika kita sudah sembuh, sifat ayah kembali ke semula, tegas. Kita pernah berfikir, lebih baik s...