Yasmin di dorong oleh sang ayah mertua ke tempat Lukman berada saat ini. Ayah, mamah, Jessica dan yang lain mengikuti Ridwan dari belakang. Tak ada suara yang di buat saat ini, hanya kebingungan yang terukir di wajahnya saat ini.
Setibanya di tempat tersebut, Yasmin melihat nama bertuliskan Lukman hakim. Semua orang di buat semakin bingung, nama yang persis dan tempat tanggal lahir persis yang ada di batu nisan.
"Maksudnya, apa?" Tanya Yasmin.
"Kamu cari Lukman, kan?" Tanya Ridwan dengan mata berkaca-kaca.
"Iya, Yasmin cari Lukman. Memang nama yang ada di batu nisan ini Lukman, tapi yang Yasmin cari Lukman yang Yasmin kenal," ucapan Yasmin mendapatkan pelukan dari dari Jessica.
"Rasa sayang kita ke Lukman engga sebanding rasa sayang Allah ke Lukman, nak. Meski kita mau Lukman tetap di sini, tapi Allah mengatakan di sana, kita mau buat apa? Semua orang akan kembali kepada sang penciptanya, sayang."
Mendengar ucapan Jessica, semua orang di sana tak menyangka apa yang Jessica ucapkan. Yasmin yang tadinya memasang wajah ceria, kini hanya diam seperti tak bersemangat.
Yasmin memberikan anaknya ke mamah dan perlahan turun dari kursi rodanya, ia ingin mengeluarkan semua kata-kata yang ia ingat saat ini.
"Hai orang baik," ada penundaan sebenar lalu berucap kembli. "Aku engga ingat kamu sama sekali," tangisan perempuan itu membuat semua orang menangis tetapi tak bersuara. "Tapi kadang hati aku bilang, kamu adalah orang yang pernah mengucapkan janji suci di depan orang tuaku."
"Nama kamu membuat aku teringat sama satu orang," ucapnya yang memegang batu nisan itu.
"Tapi orang itu siapa?" Ucapnya sedikit keras.
"LUKMAN!" Teriakan Yasmin yang tak berdaya sekarang.
Mamah pun mendekati putrinya, "sayang!" Ucap mamah.
"MAMAH, BANTU AKU INGAT SEMUANYA!" Teriakan tak akan bisa mengingat semuanya.
David mendekati tanah yang masih terlihat basah itu, "Lo jahat banget, anjing. Lo udah janji sama gua, kalau Lo bakalan jaga adik gua. Buktinya apa? Sekarang Lo tinggalin adek gua," ucap David yang tak mendapat tahanan tangan dari seorang pun.
David kembali bersuara, "oh, engga cuma itu. Lo juga hapus semua ingatan adek gua, sampai-sampai adek gua engga kenal gua." Ucap David.
Brian mendekati kakaknya, "kak, ini takdir!" Ucap Brian menenangkan adiknya itu.
Yasmin tak bisa apa-apa saat ini, ia sangat terpukul atas apa yang ia hadapi sekarang.
Perempuan Lukman itu mengambil anaknya di tangan sang mamah, ia ingin memberi nama untuk sang putri nya.
"Bunda sampai lupa kasih kamu nama, sayang," ucapnya yang mencium kening anaknya itu.
"Aileen Azzura Davina Veronica Lukman."
"Nama yang cantik, cocok untuk kamu yang cantik juga, nak." Ucapnya tersenyum.
°°🦋🦋🦋°°
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketiga Anak Ayah (Ending)
Novela Juvenil(Cerita ini menceritakan tentang keluarga) °°🦋🦋🦋°° "Ayah kita itu tegas tapi, penyayang. Jika kita bertiga sakit, pasti ayah yang sangat pusing. Tapi, jika kita sudah sembuh, sifat ayah kembali ke semula, tegas. Kita pernah berfikir, lebih baik s...