[TUTUP] MAKING LOVE 2022 | WORK BERSAMA 21+ || 🔞Kumpulan oneshoot dan twoshoot nct story🔞
FOLLOW SEBELUM MEMBACA YAA CHINGU:)
Highest rank.
1 in #hendery
1 in #xiaojun
1 in #yangyang
1 in #jisung
BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!! KOMEN SEBANYAK-BANYAKNYA!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~ Selamat membaca ~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Enam bulan berlalu, waktu yang amat sangat terasa begitu cepat. Hubungannya dengan seniornya itupun terbilang sudah sangat jauh. Diandra begitu mencintai Keenan yang notabene-nya adalah senior famous di kalangan kelas dua belas.
Meski banyak yang mencibir hubungannya dengan Keenan, Diandra seperti menulikan pendengarannya terhadap apapun gunjingan yang mereka tujukan untuk dirinya.
Memang benar Diandra akui, berpacaran dengan Keenan adalah suatu keadaan yang terbilang sangat jomplang dan tidak masuk diakal. Melihatnya saja seperti langit dan bumi, tidak cocok di sandingkan dengan Keenan yang rupanya seperti pangeran.
Anak-anak lebih menyetujui jika Keenan berpacaran dengan Maureen, anak dari komite sekolah yang cantiknya bagai dewi surga. Diandra merasa dirinya seperti upik abu jika bersanding dengan Maureen.
Pernah sekali ia membicarakan hal seserius ini, namun Keenan malah memarahinya. Keenan tidak suka jika Diandra selalu merendah dan memintanya untuk mengakhiri hubungan. Sungguh, Keenan tidak suka.
Jika Diandra sangat mencintai Keenan, begitupun sebaliknya. Keenan sudah sangat tergila-gila dengan Diandra. Keenan lebih dulu jatuh hati dengan Diandra, katakanlah Keenan buta. Tapi perasaan tidak bisa di paksakan bukan?
Bagi seorang Keenan, jika di bandingkan dengan paras Maureen, Keenan akan berbicara bahwa Diandra jauh lebih cantik dari seorang Maureen. Bahkan seratus Maureen pun tidak bisa mengalahkan kecantikan yang Diandra miliki.
“Udah marahnya, hmmm? Sayang, kenapa sih selalu ini yang kamu bahas? Kamu takut kakak ninggalin kamu?”
Diandra menolehkan kepalanya saat tangan kekar kekasihnya itu melingkar di pinggangnya. Hampir saja bibirnya bersentuhan karena jarak mereka yang terlalu dekat.