[TUTUP] MAKING LOVE 2022 | WORK BERSAMA 21+ || 🔞Kumpulan oneshoot dan twoshoot nct story🔞
FOLLOW SEBELUM MEMBACA YAA CHINGU:)
Highest rank.
1 in #hendery
1 in #xiaojun
1 in #yangyang
1 in #jisung
🦦 He's Always Smiling 🦦 (Shotaro) Written by : zhong_rara
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN SEBANYAK-BANYAKNYA!!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Brak!
Lagi - lagi suara itu mengusik ketenangan. Ini sudah kesekian kalinya seorang gadis menjadi saksi atas pembullyan sekolah yang tak bisa dipungkiri. Gadis itu hanya bisa diam di tempat duduknya, menyumpal kedua telinganya dengan earphone dan sibuk mengotak atik ponselnya yang memutar sebuah lagu.
"Heh! Culun, beliin kita minum, cepetan!" sentak Yuta pada seorang pria yang sering dijadikan sasaran pembullyan gengnya. Dan sialnya, pria itu selalu tersenyum. Sesakit apapun penghinaan yang ia dapat dari Yuta and The Geng.
"Cepetan elah! Lambat banget!" kesal Sungchan mendorong tubuh yang lebih kecil dari dirinya. Siapa lagi kalau bukan Shotaro, si korban bully yang hanya bisa tersenyum.
Shotaro menghela napas, ia tersenyum. Berjalan menuju kantin, membelikan kelima pria laknat tukang bully itu minuman. Tak lama kemudian ia datang menenteng sebuah kresek.
"Lambat!" kesal Yuta merampas keresek itu kemudian mengeluarkan minumannya. Melemparkannya pada kawanannya kemudian meneguknya.
Baru saja Shotaro hendak melangkah keluar, dirinya harus menerima kesialan.
"Heh! Bencong culun, lo pikir bisa bebas gitu aja?" teriak Yuta mendekat ke arah Shotaro.
Gadis yang sedari tadi fokus dengan ponselnya hanya bisa memejamkan mata. Ia bisa merasakan bahwa sekarang Shotaro sedang dihajar habis - habisan oleh geng kejam itu.
Pulang sekolah, gadis itu langsung cepat - cepat keluar dari kelasnya. Ia berjalan cepat menuju gerbang sekolah, berharap sang penjemput segera datang.
Tin! Tin!
Gadis itu bernapas lega, melihat motor sport sang kakak sudah menghampirinya tepat saat kakinya menapak didepan gerbang sekolah.