yooo watsap gays....
masih lanjut baca? pastilah..
sebelum lanjut komen vote dulu ok?
JENNIE POV
semenjak kejadian hari itu aku semakin memikirkan gadis itu, siapa dia? kenapa aku begitu tertarik padanya? ada apa dengan tatapannya?
waktu itu dia mungkin menunjukan ketegasan tapi jauh aku melihat matanya aku seperti merasakan kepedihan yang dia rasakan, apa dia baik-baik saja?
aku sudah tidak tahan lagi, aku harus mencari tahu
06:00
aku keluar dari gedung apartemen untuk lari pagi yang memang sudah aku rencanakan sejak satu minggu ini, rencananya aku akan lari pagi hanya sekitar taman dekat kursi itu berada sehingga aku dapat melihatnya disana.
berkali-kali aku melihat jam yang aku kenakan tapi putaran jarum jam pagi ini terasa sangat lama, aku sampai lelah berlari ditempat sambil mengawasi kursi itu, dia belum juga muncul.
07:00
akhirnya jam menunjukan tepat pukul 7 dan pada saat itu juga aku melihat dia berjalan keluar dari apart, ya memang aku tahu kami tinggal disatu gedung dan juga aku tahu dia tinggal di unit berapa. aku bukan penguntit aku hanya penasaran jadi aku pernah membuntutinya.
dia keluar dengan buket mawar merah ditangannya lalu dia duduk disana persis seperti sabtu pagi biasanya tapi kali ini dia duduk hanya sekitar semenit kemudian dia berjalan menuju jalan raya dan memberhentikan taksi.
sial aku tidak membawa dompet
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
pagi itu rencanaku gagal
hari ini hari minggu jadi aku libur, kira-kira apa yang akan aku lakukan agar aku bisa menyapanya? haruskah aku datang ke unitnya? tidak mungkin itu akan sangat aneh
sudah satu jam aku mondar-mandir di ruang tamu berfikir keras bagaimana caranya agar aku bisa mengenal gadis itu tapi aku tidak menemukan jawaban
aku tidak dapat berfikir jadi aku memutuskan untuk naik ke lantai 10 diaman unit gadis itu berada.
bip
bunyi pintu lift terbuka dan
ada gadis itu didalmnya, hanya ada dia. dia berdiri dengan postur tegapnnya
pintu lift hendak tertutup tapi gadis itu dengan sigap menahan dengan tangannya "masuk atau tidak?" gadis itu menatapku dengan tajam.
aku memaksa tubuhku untuk bergerak "Tuhan apa yang terjadi" aku benar-benar membeku
"jika tidak ingin masuk aku akan menutupnya" dia menegaskan dengan itu aku menarik nafas dan berusaha melangkahkan kaki.
aku berdiri disudut sedangkan dia berdiri tepat didepan pintu lift seleah kanan, aku hanya terdiam tidak tahu harus melakukan apa
"lantai berapa?" gadis itu membuka suara
"nona?" dia saat ini menatapku dan aku melihat tatapan matanya, aku benar-benar membisu
aku mengedipkan mata beberapa kali lalu tanpa menjawab aku maju kedepan untuk menekan tombol disana, asal pencet lalu kembali mundur.
bip
KAMU SEDANG MEMBACA
JL Story //JENLISA
Contobeberapa cerita berbeda tentang JL berada disini sesuai dengan judul