1.Short Trip

462 47 5
                                        

Nyongan yorobuuuuun.....

Dapet ide pas naik motor keujanan pulang ngampus wkwkwkwk

kayanya aku keseringan publish deh takutnya kalian yang baca bosen dapet notif dari aku hihihi tapi semoga engga yak?

Selamat membaca...




LISA POV


Aaahhhhh....

Hmmmmm....

Te-ruuusss sayang....

Aaahh...ahhhh.aaahhhh....

Aahhh....aaahhhh....aahhhhh..


Sudah 10 menit setelah aku masuk kamar penginapan  tapi suara itu tidak kunjung berhenti, astaga seharusnya aku mencari hotel yang kedap suara.

"Khem" aku berdehem untuk kesekian kalinya karena aku merasa canggung, siapa yang tidak? Aku terjebak dipenginapan bersama orang asing dan kami mendengar suara seperti itu.

Kami hanya duduk sambil memainkan ponsel kami masing-masing tapi aku yakin tidak satupun dari kami yang bisa fokus pada ponsel, aku melirik wanita yang ada disampingku sama gelisahnya denganku lagi pula disini tidak ada sinyal.

Aku baru saja tiba di jepang berharap mendapat ketengan tapi baru 3 jam menginjakakn kaki di negara sakura justru aku sudah merasa aneh karena kejadian seperti ini.

"Apa sebaiknya kita pergi makan siang?" Aku berusaha memecahkan keheningan.

"Y-ya aku rasa itu bagus" dia menjawab gugup

Aku berdiri agar bisa segera keluar dari kamar terkutuk ini, aku lupa sesuatu "oh tapi kita belum berkenalan," aku menghadap wanita itu yang sekarang sudah berdiri, aku menawarkan tanganku "aku lisa"

Dia menerima "aku jennie"

Setelah berkenalan kami pergi dari penginapan mencari kafetaria atau restaurant  yang mungkin bisa menarik perhatian kami.

Aku dan jennie tidak sengaja bertemu didepan penginapan setengah jam yang lalu, kami sama-sama ingin menginap di sini tapi sayangnya hanya tersisa satu kamar.

Kami berdebat cukup sengit, dia wanita tangguh atau sebut saja dia galak karena dia memang seperti itu, dia selalu memberikan tatapan tajam saat dia berbicara denganku, oh mata kucing itu mengintimidasi, kalian bisa saja mati oleh tatapannya.

Aku hampir menyerah tapi maaf untuk kali ini aku harus bertahan karena hanya dipenginapan ini aku bisaa tinggal, kalian tahu? Uangku terbatas dan lagi tujuanku setelahnya akan lebih dekat dari penginapan ini. Disini hanya ada 1 penginapan.

Saat kami terus berdebat aku mengajukan ide untuk berbagi kamar karena aku yakin aku tidak bisa melawan wanita mungil keras kepala itu, setelah berfikir akhirnya dia setuju.

Aku bersyukur dalam hati walau agak aneh menginap dengan orang asing.


"Permisi apa ada restaurant atau semacamnya di sini?" Aku bertanya pada pria tua yang sedang memanggul kayu.

Aku lupa kalau kami saat ini tidak ditengah kota, sebenarnya kami ada didaerah pegunungan bahkan rumah-rumah disini berjauhan.

"Kalian pendatang ya?" Pria itu tersenyum ramah , aku mengatakn iya sebagai jawaban sementara wanita disampingku hanya mengangguk tersenyum kaku "tidak ada restaurant tapi kalian bisa ikut saya, saya menjual makanan"

JL Story //JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang