pantat author pegel gays hehee btw sekarang udah jam 7:09 (5/29/2022)
selamat membaca:)
"Kamu melamun lagi" kata irene, dia dan seulgi menyusul aku yag sedang duduk dibebatuan bibir pantai belakang rumah mereka.
Aku hanya tersenyum saat melihat mereka duduk disampingku, aku iri pada mereka berdua.
"Sebaiknya kamu kembali kekorea, aku yakin jennie menunggumu" seulgi
"Aku tidak yakin lagipula jika dia mengingatku dia pasti tahu dimana aku saat ini" aku tersenyum getir, air mataku mulai menumpuk lagi.
"Lisa kamu harus realistis, terakhir kali kalian bertengkar mungkin saja dia memang tidak tahu apa-apa" seulgi melanjutkan
"Tidak. Biarkan lisaa disini lagipula menurutku lisa benar kalau jennie memang masih mencintai lisa seharusnya dia mencari tahu segalanya tentang lisa tapi lihat sampai saat ini gadis itu masih tidak datang" kini irene, dia seperti kaka untukku. Aku tahu dia tidak ingin aku terluka jadi dia lebih mendukung aku untuk melupakan jennie terlebih dia tahu kala jennie tidak mempercayaiku saat terakhir kali kami bertemu.
"Tapi bab..."
"Tidak. Tidak ada tapi. Kamu diam seulgi" irene tegas dan seulgi hanya pasrah seperti itulah mereka dan aku rasa nasib aku dan seulgi tidak jauh berbeda atau sama persis? Jennie dan irene memiliki kesamaan mereka sama-sama keras kepala, pemarah dan pencemburu. Hehehe
"Hahaha kenapa kalian yang bertengkar?. Sudahlah ayo masuk sudah sore" aku bangkit lalu meninggalkan mereka.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Empat bulan berlalu
Angin malam ini berhembus cukup kencang rambutku terhempas kesana kemari, saat ini aku sedang berjalan ditepi pantai sama seperti hari-hariku sebelumnya, saat aku merindukan jennie hal yang bisa aku lakukan hanya berjalan menelusuri pantai, dia menyukai pantai.
Aku benci perasaanku yang terlalu lemah tapi aku menyukai ketika aku sadar bagaimana indahnya mencintai jennie, aku terluka karena tidak dapat memilikinya tapi aku cukup gila karena aku masih bisa merasakan bahagia hanya karena aku mengingat jennie.
Dia membuatku gila
Empat bulan sudah berlalu, aku fikir aku akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk melupakannya atau aku memang tidak berniat melupakannya.
"Aku merindukanmu j...apa yang sedang kamu lakukan nini?" Aku menatap lautan lepas merasakan hembusan angin berharap jennie dapat mendengar apa yang aku katakan.
Konyol
"Apa kau sudah melupakanku?"
"I LOVE YOU J" aku berteriak sekuat tenaga, aku tahu sekarang pantai sudah sepi.
"i love you more tapi kamu tidak perlu berteriak"
Aku mendengar suara itu tidak jauh dari belakangku, aku tahu itu suara jennie, aku menoleh untuk melihat apakah itu benar jennie dan
Ya itu dia jennie
Dia melangkah mendekat sedangkan aku masih tidak bisa berkata-kata, masih tidak percaya apakah semua ini nyata atau aku sedang berhalusinasi
Jennie seakan tahu apa yang aku fikirkan kemudian dia mencium bibir ku sedetik lalu "aku nyata"
Aku mengedipkan mata beberapa kali lalu aku tersenyum merekah segera aku memeluknya dengan erat.

KAMU SEDANG MEMBACA
JL Story //JENLISA
Cerpenbeberapa cerita berbeda tentang JL berada disini sesuai dengan judul