JL Story //JENLISA

2.Worry

abaikan typo

2 minggu kemudian

Hari jumat ini aku sudah berjanji pada jennie kalau kami akan melakukan perjalanan ke jeju jadi disinilah kami "jeju"

"Bagaimana kamu suka?" Aku memeluk pinggangnya bertanya tentang villa yang aku sewa selama akhir pekan.

"Aku suka selama itu bersamamu" jennie berbalik mengalungkan tangannya keleherku lalu mencium bibirku, aku menyukai sensasi ini. Aku merasa segalanya menjadi lebih sempurna.

Setelah beriatirahat, kami berencana menghabis kan sore hari dengan berjalan dipantai, villa yang aku sewa sangat dekat dengan pantai sehingga kami bisa melihat lautan dari villa kami.

Kami bergandengan tangan dan tertawa bersama selama berjalan ditepi pantai seolah kami adalah pasangan remaja yang sedang dimabuk cinta.

"Aku mau es cream" jennie merengek manja, dia memeluk lenganku sepeti takut aku akan menghilang, tenang saja aku tidak akan menghilang setidaknya untuk saat ini, maafkan aku J.

"Ayo kita kesana" aku menunjuk kearah penjual es cream dan kami berjalan bersama.

"Ini dia" aku memberikan escream susu yang dia mau dan jennie menerima es itu sambil menunjukan gummy smilenya, senyum yang membuatku jatuh cinta.

Kami duduk dikursi pantai memakan es yang baru saja kami beli sambil menikmati pemandangan pantai yang indah, hari ini belum terlalu ramai mungkin karena masih hari jum'at.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

JENNIE POV

Sore tadi kami menghabiskan waktu di pantai dan setelah jam menunjukan pukul setengah 6 kamipun kembali ke villa.

Menurutku lisa cukup berlebihan, kami hanya 3 hari dijeju seharusnya dia hanya perlu menyewa kamar hotel bukan villa tapi dia adalah lisa, lisa selalu memperlakukan aku seperti ratu, katanya "aku ingin memberikan yang terbaik" itulah kenapa aku mencintainya.

Dia adalah definisi cinta untukku

Bersama dengannya membuat aku merasa bahwa duniaku sangat sempurna, dia adalah hal terbaik yang aku miliki.

Tapi ada satu hal yang mengganguku

Hubungan kami

Hubungan yang masih kami tutupi dari semua orang, tidak ada yang tahu tentang hubungan kami kecuali sahabatku. Lisa meminta aku untuk melakukan itu karena dia takut ayahnya tahu.

Aku tidak tahu apa yang dia takuti, bukankah dia punya hak untuk mencintai seseorang? Aku bahkan dengan senang hati jika lisa memintaku untuk memperkenalkan dia pada orang tuaku, hubunganku adalah pilihanku jadi menurutku orang tua tidak bisa ikut campur.

Aku tidak bisa memaksa lisa untuk mengakui hubungan kami dihadapan ayahnya bagaimanapun aku menghargai keputusannya tapi aku tetap berharap kalau lisa bisa menjadi lebih berani agar aku tidak lagi merasa terluka.

Ya aku terluka karena aku ingin sepenuhnya diakui, aku ingin semua orang tahu kalau lisa adalah milikku.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Aku terbangun karena aku merasakan sentuhan pada wajahku, aku tidak ingin membuka mata karena aku tahu saat ini lisa tengah membelai wajahku dengan jemarinya. Aku hanya ingin menikmati ini