5.Assassin

264 37 0
                                    

monmaap publis terhalang oleh banyaknya tugas wkwkwk







AUTHOR POV

"Chu posisi" lisa mengintruksi melalui benda kecil yang sudah ada ditelinganya

"Siap" jisoo membalas sudah siaga berada didalam mobil van hitam yang berisi peralatan komputer sebagai alat pendeteksi karena jisoo memang ahli dalam komputer.

"Chipmunk?" Lisa bertanya pada saluran lain yang disana terdapat rose

"Diperjalanan" rose berada didalam mobil memimpin beberapa team lainnya yang sedang menuju lokasi dengan peralatan lengkap.

Setelah lisa mengetahui kondisi dan rencananya sudah sesuai dengan instruksi maka dia berjalan dengan santai menuju meja restoran yang sudah dia pesan.

Dari sudut mejanya dia bisa memperhatikan gerak-gerik jennie dan jackson yang sedang menikmati makan malam mereka di meja lainnya.

Lisa tidak melakukan penyamaran atau apapun dia berpenampilan layayaknya pengunjung restoran biasa itu agar lisa tidak terlihat mencolok atau dicurigai.

Sementara di posisi jennie, gadis bermata kucing itu tengah berusaha keras meredam rasa takutnya, perasaan yang sulit sekali dia kendalikan karena dia tahu malam ini dia sedang berada didalam kandang singa yang kapan saja bisa menerkamnya.

"Apa kamu baik-baik saja?" Jackson pria pembunuh berdarah dingin itu menboba yang terbaik untuk mendekati jennie.

"Ya-ya tentu" dalam hati jennie mengutuk dirinya sendiri karena disaat malam yang ditunggu-tunggu dia justru tidak dapat mengontrol kecemasannya.

"Tapi kamu terlihat pucat, aku akan mengantarmu pulang" pria tampan itu tersenyum ramah dan mengulurkan tangan untuk membawa jennie pergi bersamanya.

Dan jennie menerima ajakan jackson dengan rasa cemas yang semakin menjadi-jadi, dia gugup, takut juga ingin segera menghajar pria itu tapi dia menahan diri karena dia tahu rencana mereka tidak boleh gagal malam ini.

"Jennie....mmmm" jackson mulai berbicara ketika mereka berdua sudah berada didalam mobil sedangkan jennie hanya bergumam sebagai jawaban.

Jackson mengeluarkan kotak kecil dari kantongnya membuat jennie tanpa sadar memperhatikan apa yang jackson hendak lakukan.

Saat kotak itu dibuka terlihat kalung indah dengan liontin cantik disana, jennie heran tapi dia tahu hari ini akan terjadi cepat atau lambat.

"Jennie ini hadiah untukmu, bolehkan aku mengenakannya disana?"jeckson malu-malu bertanya seperti pria polos tak berdosa.

"Aku bahkan tidak berulang tahun" jennie tersenyum kaku.

"Bolehkah?" Pria itu masih bertanya

"Maaf jackson... aku tidak bisa dan kau tidak bisa" jennie berusaha semampunya agar bisa menampilkan senyum tulus tapi jennie gagal karena rasa jijiknya terhadap pria yang ada di sebelahnya.

"Tapi kenapa? Apa ada orang lain?" Dia tampak kesal tapi masih berusaha menahan amukannya.

"Ya dan bisakah kita pulang saja.!"

Pria itu meremas setir mobilnya tidak bisa lagi menyembunyikan kemarahan yang dia rasakan karena pada kenyataannya pria ini adalah pria dengan tempramental dia juga selalu terobsesi dengan sesuatu termasuk membunuh orang-orang yang dia anggap menjengkelkan.

Alasan pria ini membunuh  sederhana ketika gadis yang dia coba dekati atau dia ajak bicara tidak meresponnya dengan baik maka dia tidak akan ragu membunuhnya, itu sebagai bukti bahwa dia tidak bisa ditolak.

JL Story //JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang