02.06.2022
Toga itu terasa begitu apik membungkus tubuhnya. Senyuman indah tidak pernah pudar saat langkah kaki itu berjalan menuju tempat duduknya.
Syaki tidak pernah membayangkan jika dia akan merasakan kembali memakai toga untuk yang kedua kalinya. Dia pikir, dia akan berhenti pada pendidikan diploma tiga saja. Ternyata, Tuhan sudah menyimpan takdir yang lebih besar. Hingga dia merasakan bagaimana banyaknya warna dalam hidup selama kurang lebih dua tahun ini.
Pandangan Syaki tidak pernah lepas dari panggung itu. Dia begitu hidmat mengikuti serangkaian acara wisuda hingga pada saat pemanggilan nama para peserta wisuda. Nilai dengan predikat cumlaude yang disebutkan saat pemanggilan namanya membuat Syaki merasa haru. Dia merasa bangga karena saat nilai tersebut diumumkan, ada ibu dan ayahnya yang mendengar dan menyaksikan secara langsung. Dimana dulu, hanya ibu dan ayah asuhnya yang menemani wisuda diploma tiga nya.
"Syaki berhasil, Ma... Pa..." Batin Syaki sesaat sebelum dia berjalan naik ke atas panggung.
***
Saat pertama kali keluar dari gedung, matanya langsung mengitari sekeliling untuk melihat dimana orang tuanya berada. Dia begitu antusias hingga tidak menyadari jika sedari tadi tangannya masih menggenggam tangan Tiara.
"Ki, kamu mau bawa aku kemana? Keluarga aku ada di sebelah sana."
Atensi Syaki langsung berubah saat tersadar jika sedari tadi dia membawa Tiara bersamanya.
"Eh, Ti. Maaf... Saking antusiasnya aku sampai lupa masih gandeng tangan kamu."
Ucapan Syaki itu dibalas oleh helaan napas Tiara.
"Ya udah, aku ketemu keluarga aku dulu, ya." Ucap Tiara yang diangguki oleh Syaki.
"Jangan lupa balik, soalnya kita belum foto berdua."
Tiara mengangguk sembari mengangkat jempolnya. Lalu, gadis itu berjalan ke arah keluarganya berada. Syaki melihat dari jauh jika di sana ada seorang wanita paruh baya dan dua orang laki-laki. Syaki mengenal yang satunya, karena itu adik dari Tiara. Sedangkan yang satu lagi sudah pasti merupakan calon suami Tiara.
"Cocok." Gumam Syaki saat melihat Tiara yang sudah ada di dekat laki-laki itu.
"Syakilla..."
Syaki menoleh ke arah belakang. Dia tersenyum sumringah saat melihat ada banyak orang yang datang di hari wisudanya. Ada kedua pasang orang tuanya dan juga Yasa beserta ibunya.
"Selamat, ya Killa. Mama bangga sekali." Ucap mamanya sembari memeluk Syaki.
Adegan tersebut terus berulang hingga tersisa Yasa yang diam sambil menggenggam bunga di tangannya.
"Selamat untuk wisudanya, Syaki. Semoga ilmunya berkah, ya."
Syaki tersenyum lebar. Dia mengucapkan terima kasih sembari menerima bunga dari Yasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melodi Yang Berbeda
ChickLit(END) "Nama aku ujungnya pake 'i' bukan 'y'. Me-lo-di. Bukan Melody, Bang!" "Aku itu Syakilla Melodi bukan Aluna Melody. Ngerti nggak, sih?" "Aku nggak bisa nyanyi! Nggak bisa main piano juga, apalagi biola. Karena aku bukan Melody, tapi Syaki!" "Ja...