Bagian 39

9K 868 36
                                    

05

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

05.06.2022

Syaki duduk termenung di pojok kafe. Saat ini pikirannya sedang melanglang jauh entah kemana. Hal yang semestinya tidak menjadi suatu masalah yang besar, kini menjadi sukar untuknya.

Dia masih memikirkan bagaimana cara untuk tidak canggung ketika nanti dia bertemu dengan Tiara. Pasalnya, setelah kejadian di hari wisudanya seminggu yang lalu, dia masih belum bisa menghapus kenyataan yang dia dengar kala itu. meski hubungannya dengan Tiara baik-baik saja seolah tidak ada yang terjadi sebelumnya, tetapi dia masih dihantui rasa gelisah andai kata Tiara nantinya akan mengatakan kenyataan yang di sembunyikan oleh Akbar. Dia tidak merasa marah, hanya saja pasti akan sangat canggung saat dia harus memberikan reaksi untuk penjelasan tersebut.

"Mending nggak usah dijelasin aja, sih. Lagi pula itu semua udah berakhir. Nggak penting lagi." Gumamnya pada diri sendiri.

"Tapi, Tiara pasti kepikiran juga, ya. Dia pasti merasa bersalah." Lanjutnya lagi.

Syaki menghela napasnya dengan kasar. Dia merasa pusing memikirkan hal itu.

"Mana acaranya Minggu depan lagi." Gumamnya lagi sambil menghentakkan kakinya.

Dia menggelengkan kepalanya. Kali ini dia harus mengalihkan pikirannya kepada hal lain. Misalnya, pendidikan apoteker yang akan dilalui olehnya. Mungkin saja itu bisa membuat dia lupa dengan kecemasannya.

Baru saja dia akan membuka gawai miliknya, suara Yasa sudah masuk ke dalam pendengaran Syaki.

"Senyum, Sya. Hobi banget sih cemberut." Celetuk Yasa sambil duduk di depan Syaki.

Syaki tidak mengikuti saran Yasa. Bibirnya masih setia mengerucut saja.

"Syaki lagi bingung, Bang. Gimana ya kalau nanti pas Syaki datang ke acara nikahannya Tiara, dia jelasin masalah dia sama Akbar sama Syaki? Kira-kira Syaki harus bereaksi seperti apa?"

Yasa menatap Syaki yang sedang terlihat cemas.

"Emangnya mau seperti apa? Bereaksi aja seperti biasa. Kamu juga udah tau 'kan kebenarannya?"

"Tapi, Syaki nggak enak sama Tiara. Nanti gimana kalau hubungan Syaki sama Tiara jadi renggang? Syaki nggak mau!" Keluh Syaki.

"Nggak akan jadi renggang. Selama kamu nggak mempermasalahkan hal itu, Tiara juga pasti nggak akan menjauh kok."

"Beneran?"

Yasa mengerutkan keningnya.

"Mungkin..." Ucapnya sedikit ragu.

Melodi Yang BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang