Bagian 32

6.8K 680 33
                                    

06

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

06.05.2022

Syaki duduk dengan badan telungkup dan wajah yang disembunyikan di antara lengannya. Dia sedang merasa sedih karena ditinggal pulang kampung oleh Tiara. Sahabatnya itu sudah menyelesaikan semua masalah kuliahnya dan memilih pulang ke kotanya sembari menunggu jadwal wisuda.

Dia sudah merengek sebelumnya pada Tiara untuk mencari pekerjaan di ibu kota saja, namun gadis itu tetap bersikeras pulang kampung dengan alasan kebutuhan di sana tidak akan sampai sebesar di sini. Awalnya Syaki masih ingin membujuk Tiara, namun saat Tiara menjelaskan jika dia tidak bisa meninggalkan ibunya lebih lama sendirian di rumah, akhirnya Syaki menyerah. Dengan berat hati dia harus merelakan Tiara kembali ke rumahnya.

"Lama amat galaunya anak gadis." Goda manager kafenya yang sedari tadi hanya mengamati wajah merana Syaki yang coba gadis itu sembunyikan di atas meja.

"Mas Doni jauh-jauh, ih. Syaki makin kesal kalau ada Mas Doni."

Doni mengernyitkan keningnya. Menurutnya sedari tadi dia hanya diam saja. Kenapa bocah ini malah kesal padanya.

"Mas salah apa nih? Kok kamu sensinya ke Mas sih."

Syaki mengangkat kepalanya dan menoleh ke arah Doni.

"Syaki lagi galau, Mas. Nggak ada lagi yang bisa diajak main sama jalan-jalan. Tiara udah pulang kampung. Cari kerja di sana. Syaki ditinggal di sini sendirian."

Doni melongo dibuatnya.

"Kamu lagi ngerengek sama Mas?"

Syaki mengerucutkan bibirnya. Dia menatap malas ke arah Doni yang matanya sedang berbinar gembira.

"Tumben loh. Biasanya juga ngerengek ke Yasa."

"Apaan sih, Mas. Syaki jadi lapar 'kan sekarang."

Doni tertawa geli. "Ngaco nih anak. Makin tua malah makin nggak jelas. Apa efek mau nikah, ya?"

"Mas Doni!!"

Doni langsung mengatupkan mulutnya. Gertakan itu sudah menandakan jika suasana hati Syaki memang sedang tidak baik-baik saja.

"Ya udah, Mas tinggal nih."

"Ya udah. Sana."

Doni menggelengkan kepalanya. Dia berlalu sambil terkekeh geli melihat kelakuan Syaki.

"Eh, Mas Doni."

Doni menatap laki-laki di depannya.

"Kebetulan nih, Bar. Tuh, tangani dengan segera calon istri kamu yang lagi marah-marah nggak jelas." Kelakar Doni yang membuat Akbar langsung menemui Syaki yang sedang duduk di kursi ruangan istirahat kafe.

"Kok mukanya gitu sih? Jelek tau."

Syaki yang melihat Akbar langsung melancarkan acara rengekannya.

"Akbar, bujuk Tiara dong."

Melodi Yang BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang