25.06.2022
Syaki mengerjabkan matanya beberapa kali saat dia merasa ada yang membelit pinggangnya dari belakang lebih erat. Matanya masih sangat mengantuk, jadi dia memutuskan untuk tidur kembali sambil memeluk gulingnya dengan erat.
"Sya, bangun yuk. Udah azan subuh."
Suara itu terdengar jelas di telinga Syaki. Namun, dia masih merasa sangat lelah setelah perjalanan dari Jakarta menuju Aceh. Saat ini dia hanya ingin memejamkan mata sebentar lagi untuk mengumpulkan energinya.
"Syakilla, ayo bangun dulu."
Suara itu kembali mengganggunya.
"Abang aja masih meluk Syaki begini. Bangun apaan." Gumam Syaki dengan mata terpejam.
Yasa akhirnya bangun dari pembaringannya. Dia mengucek matanya untuk memperjelas penglihatan.
Saat ini mereka masih beristirahat di salah satu hotel sebelum berangkat ke rumah Syaki. Atau, lebih tepatnya hanya Syaki yang pulang ke rumah, sementara keluarga besar Yasa akan menginap semalam lagi sebelum nanti akan menghadiri acara resepsi yang dilaksanakan oleh kedua orang tua asuh Syaki.
"Abang udah bangun. Sekarang giliran Syaki." Ucap Yasa saat melihat Syaki masih asik memejamkan mata sambil memeluk erat gulingnya.
Melihat istrinya yang masih setia tidur padahal azan sudah selesai berkumandang, akhirnya Yasa dengan gemas menarik pipi Syaki.
"Ayo bangun." Perintah Yasa.
Syaki menggerutu dalam tidurnya. Dia merengek sambil melepaskan gulingnya.
"Sakit tau. Abang KDRT!" Rajuk Syaki sambil duduk dengan mata setengah terbuka.
Yasa mendekat lalu mengecup singkat pipi yang tadi dia tarik.
"Maaf, abisnya Abang gemas." Ucapnya kemudian.
Syaki bersungut-sungut beranjak dari tempat tidur. Dia memutuskan untuk wudhu terlebih dulu. Baru setelahnya diikuti oleh Yasa sampai mereka shalat subuh berjamaah.
***
Jam sudah menunjukkan pukul sembilan pagi. Sekarang Syaki sudah bersiap untuk berangkat ke rumahnya karena sudah dijemput oleh sanak saudara dari pihak ayah asuhnya.
"Abang, Syaki pergi dulu, ya. Assalamualaikum." Ucap Syaki sembari salim pada Yasa.
"Waalaikumsalam, hati-hati ya, Sayangku." Balas Yasa sambil mengusap kepala Syaki yang dilapisi oleh phasmina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melodi Yang Berbeda
ChickLit(END) "Nama aku ujungnya pake 'i' bukan 'y'. Me-lo-di. Bukan Melody, Bang!" "Aku itu Syakilla Melodi bukan Aluna Melody. Ngerti nggak, sih?" "Aku nggak bisa nyanyi! Nggak bisa main piano juga, apalagi biola. Karena aku bukan Melody, tapi Syaki!" "Ja...