Bagian 4

13.5K 1.4K 62
                                    

17

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

17.02.2022

Di hari pertama bertemu dengan Tante Melati, Syaki sudah mampu mencuri hati ibu dari Yasa tersebut. Pasalnya, gadis itu baru saja bercerita tentang resep apa saja yang bisa dia olah. Mendengar rentetan resep milik Syaki membuat Tante Melati betah berlama-lama mengobrol dengannya. Sementara ibu Syaki, masih sibuk membicarakan bisnis dengan Yasa dan juga ayahnya yang satu jam lalu sudah pulang dari tempat kerjanya.

"Kapan-kapan kita masak resep kamu, ya. Tante jadi penasaran dengan masakan khas Aceh." Ucap Tante Melati.

Syaki yang memang suka memasak merasa sangat senang dengan ajakan tersebut. Dari pada dia bosan sendirian di rumah, lebih baik dia menjadi produktif dengan memasak bersama Tante Melati.

"Boleh, Tante. Syaki juga udah lama nggak masak. Soalnya kalau di rumah semua di urus sama Bik Minah."

Tante Melati terkekeh mendengar suara yang dibuat sedih oleh Syaki.

"Kalau di sini, semua masakan Tante yang buat. Karena Tante 'kan cuma ibu rumah tangga, jadi kerjaannya yang begini." Kekeh Tante Melati.

"Iya, Syaki juga lebih suka di dapur."

"Wah, calon memantu idaman nih." Canda Tante Melati.

Syaki hanya membalas candaan itu dengan senyuman malu-malu.

"Lagi bicarain apa ini? Kok pada sumringah?"

Tanya ibu Syaki yang berjalan ke arah mereka.

Dibelakangnya juga ada Yasa dan ayahnya yang sedang berjalan mendekat.

"Ini, Tik. Aku udah nemuin teman main di dapur. Anak kamu ternyata hobi masak, ya?"

"Oh iya?"

Pertanyaan dari ibunya tersebut membuat Syaki meringis. Mana mungkin ibunya tau kegemarannya. Beliau hanya tau kegemaran Melody yang suka membuat tembikar. Buktinya, barang-barang cantik hasil tangan Melody masih tersusun apik di dalam kamar yang saat ini Syaki tempati.

"Lah iya, Tik. Kamu ini gimana? Masa hobi anakmu aja nggak tau?" Kekeh Tante Melati lalu melirik ke arah anak dan suaminya yang hanya berdiri kaku.

"Kalian kenapa?"

Baik anak atau suaminya tersebut tidak menjawab pasti. Mereka hanya tersenyum kecil sambil menatap satu sama lain.

"Kenapa jadi canggung begitu? Ngobrol apa aja tadi di ruang tamu?"

"Bisnis, Ma." Jawab suaminya.

Tante Melati akhirnya hanya mengangguk paham. Meski sadar jika ada yang tidak beres, namun beliau tidak bertanya lebih lanjut. Biar nanti malam saja dia menginterogasi kedua laki-laki tersebut.

Akhirnya, saat hari mulai petang Syaki dan ibunya pamit pulang ke rumah.

***

Sesampainya di rumah, Syaki dibuat bingung oleh ibunya yang tiba-tiba saja mengajukan sebuah pertanyaan yang bahkan tidak terlintas dikepalanya.

Melodi Yang BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang