Happy Reading 💚
Raymond terbangun dari tidur nya saat alarm di handphone nya berbunyi. Raymond bersiap2 untuk pergi berkuliah, iya tinggal di asrama, karna rumah nya dari kampus itu sangat jauh makanya Raymond lebih memilih untuk menetap di asrama dia tidak memiliki teman sekamar, dikarenakan tidak ada yang mau sekamar dengan nya, permintaan ini semua adalah permintaan davit, jadi tidak ada yang boleh menentangnya.
Terkadang Raymond berfikir sampai kapan davit akan terus mengusik kehidupan nya, dia juga ingin memiliki kehidupan yang normal, dimana iya bisa berteman siapa saja yang iya inginkan tidak di atur seperti ini. Dia juga merasa kesepian di asrama, setiap Raymond melihat tetangga sekamar nya sedang bercanda gurau dengan teman sekamar nya, itu membuat Raymond merasa iri, iya pengen merasakan mempunyai teman sekamar, kelihatan nya seru, bisa belajar bersama atau mengerjakan pekerjaan rumah bersama.
Setelah Raymond selesai, iya menyiapkan bekal terlebih dahulu, iya memasukkan dua sandwich telur serta apel yang sudah iya potong menjadi kecil, serta ia memasukkan susu strawberry kesukaan nya. karna uang saku nya akan iya tabung.
Raymond menuruni tangga menuju parkiran, dimana teman motor nya berada.
'Aku harus semangat untuk hari ini pokonya' semangat nya sambil mengangkat kedua tangan nya, terulas senyum manis nya di pagi hari.
Iya memakai hoodie berwarna coklat susu yang tergambar seekor pinguin lucu di tengah hoodie nya, serta celana jeans putih, begitu lucu nya Raymond.
💚💚💚
Sesampainya di kampus iya memarkirkan motor nya, mengambil kunci nya serta melepaskan helm berwarna putih itu, iya berjalan dengan senyum indah nya, memancarkan wajah kebahagiaan tetapi... Tak bertahan lama.
Iya berjalan menelusuri teman2 nya yang menatap nya dengan sinis, Raymond menunduk senduh, iya berjalan cepat untuk menghindari tatapan tajam dari teman2 nya itu, iya akan mem foto copy saja terlebih dahulu sebelum menemui bu frea, karna pak mahen meminta contoh tugas Raymond untuk teman2 nya yang masih saja salah dalam tugas yang di beri pak mahen kepada mereka.
Berdiri nya Raymond di depan etalase fotocopy untuk mengantri giliran nya, iya harus secepat mungkin memberikan hasil salinan tugas nya kepada pak mahen, supaya bisa cepat2 bertemu dengan bu frea.
'Aduh kenapa lama sekali, aku takut bu frea marah kepada, karna ini sudah telat' gerutu nya dalam hati.
Tepat sekarang giliran nya.
"Pak tolong foto copy kan ini sebanyak 5 lembar ya" Raymond langsung memberikan kertas tugas nya kepada pak budi. penjaga foto Copy kampus, dia ingin memberi kabar kepada bu frea kalau dia telat, tetapi tidak bisa karna tidak mempunyai nomer telfon bu frea."Pak boleh tanya tidak?.. " Fikir Raymond mungkin pak budi punya.
"Iya kenapa nak?.. " Jawab pak budi sambil mem foto copy tugas Raymond.
"Eum.. I-itu pak, bapak punya nomer telfon bu frea tidak?.. Tanya Raymond dengan gugup, sambil memainkan tali hoodie yang iya pakai.
" Bapak tidak punya nak, lagian nak frea dosen baru di sini dan kenapa kamu memanggil nya 'Bu', bukan kah seperti nya umur kalian tidak jauh berbeda?.. "
Apa yang dikatakan pak budi ada benar nya juga sih, kan umur Raymond dan frea kan tidak jauh berbeda, tetapi Raymond ingin menghormati nya jadi mungkin Raymond memanggilnya dengan sebutan 'bu'.
"Bapak benar.. Tetapi aku harus memanggil nya apa pak?.. Tanya Raymond sambil menggaruk belakang kepala nya yang tidak gatel, iya bingung saja apa iya harus memanggil nya 'ka' atau 'mba' sama hal nya dengan pak budi memanggilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BULLYING MY HUSBAND
RomanceDi bully dengan teman sekampus✅ Dikhianati serta di duakan✅ Raymond yang mendapatkan kasih sayang setelah semua nya terjadi ✅ Terdampar di pulau bersama istri yang dahulu membenci nya✅ Tertangkap bersama orang pedalaman✅ Di dorong di sebuah tebing✅