rumah pohon

249 27 1
                                    


Happy reading





"Ini kau minum susu dulu aku sudah buatkan nya spesial untukmu" Daffa menerima nya dengan senang hati, menurut nya frea amat sangat perhatian dan peka kalau daffa memang setiap malam harus minum susu hangat.

"Makasih sayang" Daffa mengecup sekilas pipi frea, di dalam hati nya frea terus menerus mengumpat.

'Tinggal minum saja ribet harus cium2'

Frea yang langsung menghampiri rak2 yang di penuhi buku2 untuk ia baca sekalian menunggu daffa tertidur pun merasa terganggu saat sebuah tangan meraih  jari2 tangan frea, perasaan Frea sudah tidak enak ini.

Daffa menarik lengan frea dan menjatuhkan frea di atas tubuh nya, kehangatan muncul di seluruh tubuh daffa, dengan tubuh yang habis meminum susu coklat hangat yang pasti perut nya akan menjadi hangat, serta tubuh yang ditutupi selimut.

Hujan menanti kota mereka, rerintikan turun bagaikan daun yang berguguran. Frea yang sedang berada di atas tubuh daffa pun ingin cepat2 memposisikan tubuh nya untuk berdiri tegak lagi, bisa2 Raymond akan lama menunggu diri nya.

"Peluk daffa ini dingin"

"Biar aku turun kan saja suhu ac ruangan ini" Daffa menggeleng kuat ia tetap memegang erat lengan Frea dengan kedua tangan nya, pokonya semua keinginan daffa harus terpenuhi.

'Tuhan tolong aku, greget banget yaampun' batin Frea, sekarang dia bisa2 langsung kena tekanan batin seperti nya.

"Habiskan dulu susu mu baru aku akan memeluk mu" Daffa mengangguk dan memposisikan tubuh nya untuk duduk dan langsung meminum habis susu coklat buatan Frea itu. Frea hanya bisa menatap daffa, ia berdoa agar obat tidur itu langsung bekerja, rasanya ia ingin cepat2 lari dari kamar ini, rasanya kamar ini seperti hutan yang di penuhi penyihir jahat.

"Elapin mulut daffa, frea~~" Daffa mulai memajukan bibir nya dan menutup kedua mata nya.

Frea dengan cepat langsung mengelap menggunakan selimut yang daffa gunakan, apa2 an kalau menggunakan tangan kan ia harus langsung mencuci nya. Seperti nya lama ini Frea yang langsung bertindak soal pengambilan kembali surat serta barang berharga milik ayah nya. Orang suruhan Frea benar2 belum memberi kabar yang menyenangkan. Siapa tau selimut itu akan di kerubutin oleh para semut yang haus kemanisan, dan tubuh nya akan di gigit.

"Eumm...k-kenapa meng-"

"urusai!!..tidur lah kau sekalian tidak usah bangun kembali, tidak berguna untuk dunia"

Frea langsung meninggalkan daffa dan mengecilkan suhu ruangan terlebih dahulu, walaupun Frea benar2 ingin membunuh daffa tapi ia tidak tega juga harus membiarkan orang mati kedinginan, belum saat nya daffa untuk meninggalkan dunia yang indah ini.

Frea berlari menuju pintu besar rumah nya, dan ia tersentak saat pembantu rumah nya memanggil diri nya.

"Nyonya mau kemana ini sedang hujan."

"Saya mau keluar, tolong misalkan daffa bangun bilang saja aku ada rapat yang harus di selesaikan malam ini"

Bi tevi hanya bisa mengiyakan dan ia terlihat bingung saat melihat jam dinding yang ada di rumah Frea, ini saja sudah menunjukkan pukul 23.00 memang ada rapat jam segini. Ah mungkin memang ada rapat, ia kan tidak pernah bekerja di kantor.

Frea terus berlari dan berlari sampai melewati gerbang rumah nya ia langsung memasuki kebun milik keluarga nya yang ada di belakang rumah nya. Ia melempar payung itu saat sudah sampai di dekat tangga masuk rumah pohon, ia memanjat dan akhirnya sampai pada titik rumah pohon itu, terlihat Raymond yang meringkuk kedinginan.

BULLYING MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang