kerjasama

299 24 4
                                        





Happy Reading





"Ini jauh lebih ringan penderitaan nya di banding kan penderitaan kyro serta bunda....DAVIT!!.." Ujar gena.

Gena terus menerus memberi hukuman kepada davit, di bilang kejam sih memang karena davit makan sehari sekali, badan nya terus menerus kelihatan lesuh. Tetapi gena juga memberikan beberapa vitamin ia tidak akan membunuh davit untuk sekarang ini karena ia benar2 harus menunggu Frea dan Raymond kembali, kalau memang kembali tidak bernyawa,urusan davit akan diserahkan kepada sikel, bahkan orang tua davit pun enggan menolong davit. Ini ia lakukan sebagai pembalasan karna davit telah membuat kekasih tercinta nya seakan akan tersiksa juga.


"APA YANG KAU LAKUKAN BRENGSEK, ITU JELAS SAKIT" davit terus menerus teriak saat ia di pecut menggunakan kain yang sudah di ikat.

"Oh ya?..." Gena menjambak rambut belakang davit, membuat davit mengeluh kesakitan.

"Aku tidak mendengar nya davit~..." seakan akan tidak mendengar perkataan davit, gena tetap melanjutkan acara bermain nya ini, ia menampar pipi davit dan sesekali memecut nya kembali.

"AKHH.. SUDAH KU MOHON!!.. " teriak davit, ia sudah tidak tahan lagi, sekarang ini davit terasa seperti orang yang ingin mati secepatnya agar penderitaan ini ia lewatkan, ia menyesal telah melakukan hal yang kejam kepada Raymond dan beberapa orang di kampus nya.

"Aku akan meninggalkan mu untuk sementara ini, kau akan di urus oleh kedua anak buah ku" Gena mengeluarkan smrik nya sebelum pergi meninggalkan tempat terkejam itu.

Beda hal nya dengan pasangan suami istri ini, mereka mencoba mencari makanan selain kelapa, mereka juga sedang mencoba membuat rumah untuk tinggal sekarang. Cuaca disini lumayan bagus, belum ada tanda tanda mau datang nya hujan.

Tetapi Frea terlihat memikirkan sesuatu saat sedang membuat pintu untuk rumah nya, saat ia mengambil beberapa batang kayu ia melihat ada sebuah panah dan baju seperti baju yang modern.

"Frea ini diletakkan dimana" Ujar Raymond, ia sedang memegang beberapa tanaman yang telah mereka buat, dengan pot bekas buah kelapa atau di sebut batok kelapa.

"Ah itu nanti saja, kau susun saja di sebalah sana" Raymond langsung menuruti apa yang di ucapkan Frea, Frea yang masih sibuk membuat pintu untuk rumah nya kali ini. Sekarang yang ia butuhkan hanya beberapa perlengkapan rumah nya, kalau masalah rumah itu sudah jadi. Mereka menyelesaikan membuat rumah itu selama 2 hari.


*contoh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*contoh

Sikel menemukan titik terang dari masalah ini, ia baru sadar kalau ada beberapa pulau yang belum masuk dalam daftar pencaharian mereka.

"Ada 5 bu yang belum masuk"

"Masukkan segera, kerahkan beberapa orang untuk menunggu dan menelusuri kelima pulau itu, SEKARANG!!!.. "

BULLYING MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang