"Gue lebih dulu pegang ini!"
"Apaan, orang gue udah sampai dari tadi, lo main nyerobot aja!"
"Gue udah booking Teteh-nya dari kemarin!"
"Ah, lo ngadi-ngadi. Dikira apaan kali, booking penjualnya!"
Siapa yang sedang bertengkar? Tentu saja Reivant dan Axel, duo wibu kambuhan itu sedang memperebutkan action figure karakter dari anime Kimetsu No Yaiba.
Sudah sejam berkeliling, gaduhnya suara musik terdengar dari jauh. Di ujung sana, terdapat panggung cukup besar. Terlihat lima orang perempuan berpenampilan karakter moe terkenal, berada di atas panggung. Mereka berlima adalah girlband cukup terkenal di Karawang.
Kiki mengajak sekutu-sekutuannya untuk ikut menonton. Gadis-gadis di panggung itu rupanya sangat manis. Sepertinya, mereka baru lulus sekolah, tidak beda jauh dengan usia Reivant.
"One, two, one two three, woo!"
Musik mengalun dengan tempo cepat, membangkitkan semangat para wibu untuk ikut menari. Apalagi jika melihat kelakuan Axel. Ia sudah memilih barisan terdepan demi melihat jelas sosok sang vokalis.
"Rei, nggak ikut joget?!" tanya Adara lantang.
"Henteu! Kamu nyuruh aku joget mulu deh, heran!" balas Reivant. (Tidak)
Mereka berdua berada di barisan tengah, perkumpulan wibu setengah kalem. Sedangkan di barisan terbelakang, ada Marvin, Salsa, dan Karin—tiga orang yang berusaha membaur di golongan wibu—sedang sibuk dengan ponselnya masing-masing.
Girlband imut-imut itu pamit undur diri setelah membawakan empat lagu.
Sudah kenyang belanja dan menonton konser, mereka menuju tempat matsuri yang pertama, yaitu Sakura Matsuri. Melihat keindahan bunga sakura yang mekar sempurna walaupun tidak banyak, disertai makanan khas negara matahari terbit, kini tersaji di atas tikar. Suasananya hampir mirip seperti di Jepang.
Mereka menikmati makan siang di bawah pohon sakura. Ya, Reivant dan kawan-kawannya sedang hanami versi lokal, yaitu menikmati indahnya bunga sakura bermekaran.
"Sekarang, siapa cowok-cowok yang bersedia jadi model?" tanya Kiki, setelah menghabiskan takoyaki dua porsi.
Tidak ada yang mengacung. Geram Kiki, akhirnya ia menarik Reivant dan Marvin untuk dijadikan model karena cowok lainnya masih sibuk mengunyah makanan Jepang.
Mereka berdua kini memakai pakaian perang ala Jepang, sesuai perintah Kiki. Kiki mengarahkan Reivant dan Marvin untuk saling menatap sambil menghunuskan pedang ke arah masing-masing. Tidak hanya itu, Reivant berpose seolah-olah ia akan menikam Marvin dari belakang. Jarak tubuh mereka begitu dekat hingga Adara ketar-ketir melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Lo-waifu You!
Humor"Ra, ini permintaan terakhirku." "Maksudnya? Perasaan amalmu nggak seberapa, kok cepat banget." "Ini bukan surat wasiat. Dodol banget, ngerusak suasana saja," sanggah Reivant sembari mencubit pipi Adara. ... "I Lo-waifu You!" seru Reivant. ... "Mau...