"Apa? Nikah?!"
Kirana membalas dengan anggukan. Posisi duduk Reivant semakin melotot ke bawah. Apakah, kisah cinta mereka harus kandas, karena pada akhirnya Reivant dan Adara menjadi saudara tiri?
Tidak! Reivant tidak mau!
"Terus, Ibu setuju?" tanya Reivant, memandang ibunya tajam.
"Belum ibu jawab."
Tidak. Reivant tidak boleh lega dahulu. Sepertinya Kirana tidak menjawab lamaran Pras karena masih bingung dengan keputusan terbaiknya seperti apa. Kirana dan Prasetya telah mengetahui hubungan baik kedua anaknya, namun mengapa ayah Adara itu malah ingin meminang ibunya?
Jika Reivant menjadi Adara, sudah pasti ia akan sakit hati. Sudah melihat kematian ibu dan om nya dengan mata kepala sendiri, kini ayahnya malah ingin menikahi selingkuhannya di masa lalu. Tapi, Reivant juga tidak bisa menyalahkan ibunya karena kasus semacam ini adalah kesalahan di dua belah pihak.
Rumit! Reivant hanya ingin merasakan hubungan asmara remaja yang berwarna-warni. Namun, mengapa masalahnya banyak sekali? Reivant sudah terlanjur jatuh cinta kepada Adara. Tidak mungkin Reivant mencintai saudara tirinya sendiri.
Otaknya bergemuruh pemikiran tentang kondisinya saat ini, hingga suara dering panggilan masuk tidak terdengar.
"Rei, ada telepon masuk," ujar Kirana, membuyarkan pikiran Reivant.
Dengan sigap cowok itu mengangkat telepon. "Halo? Salsa?"
[ Halo, Rei? Adara sama kamu? ]
Adara? Mengapa Salsa menanyakan tentang Adara kepadanya? Sudah jelas-jelas, gadis itu seperti orang terserang alergi jika dekat-dekat dengan Reivant.
"Nggak. Kenapa?"
[ Adara hilang! Dia kabur dari rumah! ]
Seperti biasa, permasalahan remaja itu diatasi dengan kabur dari rumah. Namun, seberat apapun masalah yang dihadapi oleh Reivant di sepanjang hidupnya, ia tidak pernah mencoba untuk kabur dari rumah. Tapi, Reivant tidak ingin menanyakan alasan Adara yang bertindak seperti itu, karena mungkin saja mental Adara sangat terpukul setelah mengetahui Pras melamar selingkuhannya dahulu.
"Hilang? Kok bisa?!"
[ Nggak tahu. Marvin sama aku udah nelepon dia, tapi nggak diangkat .... Aku ditelepon Mbok Sri. Katanya, Adara sampai sore nggak pulang-pulang, padahal tadi pagi berangkat sekolah. Tapi kata Marvin, hari ini Adara absen, tanpa keterangan.]
Jadi, Adara bolos? Gadis itu benar-benar menarik diri dari segala hal. Reivant semakin khawatir mengenai kondisi Adara saat ini.
"Kalian di rumah Adara? ... Aku ke sana sekarang."
Sambungan telepon, diputus oleh Reivant. Ia berpamitan kepada Kirana untuk pergi ke rumah Adara. Padahal cuaca saat ini terbilang dingin, tapi Reivant tidak terpikirkan akan hal itu. Jaket yang berada di balik pintu kamar, ia abaikan. Reivant langsung menuju halaman rumah dan menancap gas motornya.
Tidak butuh waktu lama karena Reivant mengendarai motor seperti orang dikejar begal. Lima belas menit kemudian, Reivant sudah sampai di depan rumah Adara. Motornya terparkir diluar, tidak dibawa masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Lo-waifu You!
Comédie"Ra, ini permintaan terakhirku." "Maksudnya? Perasaan amalmu nggak seberapa, kok cepat banget." "Ini bukan surat wasiat. Dodol banget, ngerusak suasana saja," sanggah Reivant sembari mencubit pipi Adara. ... "I Lo-waifu You!" seru Reivant. ... "Mau...