SMA Puspa Cempaka mengadakan acara Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa atau LDKS selama dua hari, satu malam.
Di hari kedua, Reivant ditimpa kesialan tiga kali berturut-turut. Masalah yang pertama, tadi pagi, ia sudah mengantri satu jam di depan kamar mandi. Setelah kebagian giliran dan berusaha mandi secepat kilat, ada satu hal paling penting yang tidak ia temukan dimanapun.
"Kancut urang mana?" (Aku)
Mungkin saja, celana dalam Reivant terjatuh ketika ia berlari ke bilik kamar mandi. Jika meminjam teman, takut ditertawakan. Namun jika tidak, ia takut ketahuan. Akhirnya, Reivant memakai celana olahraga sebagai anti gores terluar. Ia tetap berjalan seperti raja keraton. Berusaha tetap gagah nan berwibawa, meski semilir angin pagi terasa di bawah sana.
Masalah yang kedua, ketika ia sarapan pagi. Karena termasuk tim mandi paling terakhir, Reivant tidak mendapatkan sisa lauk pauk di tenda, padahal para pembina sudah membagi rata untuk setiap kelompok.
"Lah, urang dahar naon? Harapan palsu?" tanya Reivant, setelah memakai celana dalam baru. (Aku makan apa?)
"Oh, Reivant belum makan bego. Lo gimana sih?" gerutu salah satu teman tendanya ke yang lain. "Kirain lo udah makan, eh, taunya, baru selesai mandi. Tuh, lauk terakhir dimakan sama siluman gajah."
Si orang yang dijuluki siluman gajah, sedang menyengir sembari mengunyah daging ayam. "Sorry. Nih, masih ada separuh. Mau?"
Memang benar, daging ayam bagian paha itu masih tersisa separuh. Namun, bekas gigitan itu membuat Reivant kehilangan selera makan hingga esok hari.
Dan kini, yang terakhir, pada saat outbound, Reivant terpeleset di atas bambu dan jatuh mencium tanah. Untung saja itu adalah tanah berumput, jadi dapat meminimalisir rasa sakitnya meski sedikit. Saat ini, ia sedang beristirahat di depan tenda guru. Reivant merasa sedikit pusing karena jatuh dari pijakan bambu.
Sudahlah, dikira akan berkesan, semua malah hancur berantakan. Reivant merasa sedih karena ditinggal sendirian.
"Reivant kok duduk di sini? Teman-teman kamu masih outbound lho," ujar salah satu guru pembina ekskul paskibra sekolah, Bu Hasya.
"Tadi jatuh dari bambu, terus kepalanya pusing, Bu. Disuruh istirahat di sini," jelas Reivant.
Guru itu hanya mengangguk, kemudian berlalu meninggalkan Reivant. Cowok itu pada akhirnya ketiduran di tenda guru.
Tidak terlalu lama, ada seseorang yang menggoyangkan tubuhnya. Reivant jika sudah tertidur, akan sangat sulit dibangunkan. Sudah percobaan ketiga, akhirnya Reivant membuka mata dan terlihat linglung dengan keadaan sekitarnya.
"Hei, bangun. Udah mendingan belum?"
Ternyata, yang sedari tadi membangunkannya adalah Adara. Gadis itu rela menghampirinya setelah lelah bermain game.
"Adara? Ini, masih pusing dikit. Kayaknya, karena aku belum sarapan juga."
"Hah? Bisa-bisanya kamu nggak sarapan, padahal mau LDKS! Ayo, ikut aku ke tenda kelompokku!"
Tangan Reivant digandeng oleh Adara. Ia menggiring ketua OSIS yang sedang sakit itu untuk makan di tendanya.
Di dalam tenda, Reivant makan siang dengan lahap. Untung saja, nasi goreng kelompoknya masih banyak karena teman sekelompoknya makan dengan porsi kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Lo-waifu You!
Humor"Ra, ini permintaan terakhirku." "Maksudnya? Perasaan amalmu nggak seberapa, kok cepat banget." "Ini bukan surat wasiat. Dodol banget, ngerusak suasana saja," sanggah Reivant sembari mencubit pipi Adara. ... "I Lo-waifu You!" seru Reivant. ... "Mau...