"Diandra, kamu kenapa bisik-bisik gitu? Ada apa?" tanya Reivant khawatir.
[ Ada orang jahat, aku lagi sembunyi. Tolong akuu. Di sini gelap, aku takut! ]
"Orang jahat?!"
[ —Srrrk ]
[Ah—Rei, gimana, orangnya ke sini! ]
Tuut tuut tuuut ...
Panggilan itu telah diputus oleh Diandra. Mendengar kabar gadis itu sedang diincar oleh orang jahat, apalagi sekarang sudah jam sembilan malam, Reivant cukup panik. Tanpa ba-bi-bu, ia mengambil jaket dan syal rajut hadiah dari Diandra. Kirana yang sedang menonton sinetron, menjadi ikut panik karena anak sulungnya mencari sesuatu tapi tidak ketemu-ketemu.
"Nyari apa sih?" tanya Kirana.
"Kunci motor, bu!" jawab Reivant. Kedua tangannya meraba seluruh permukaan meja, sofa, bagian atas kulkas, hingga di sela-sela dispenser, saking frustasinya.
"Ntos peuting! Hayang ka mana?!"
"Urgent. Ada PR makalah, tapi aku belum nge-print."
Kunci motor ataupun barang-barang kecil milik Reivant, selalu saja terselip di suatu tempat apabila dibutuhkan. Mendengar hal itu, Kirana ikut panik dan membantu Reivant mencari kunci motornya sambil ngomel-ngomel.
Memakan waktu kurang lebih lima menit untuk mencari kunci motor, akhirnya Kirana menemukannya jatuh di bawah meja makan. Memang benar kata orang-orang, semua barang yang hilang akan bisa ketemu apabila ibu yang mencari. Sungguh ajaib dan hebat kekuatan seorang ibu, seperti malaikat sekaligus superhero.
"Rei berangkat, assalamu'alaikum!"
"Wa'alaikumussalam. Hati-hati di jalan, nak! Kalau sampai, kabari ibu, jangan lupa!"
Motor yang terparkir di halaman, ia keluarkan dengan tergesa. Reivant kembali memeriksa ponselnya untuk melihat, apakah lokasi yang dikirim Diandra masih tersambung ke lokasinya saat ini. Hanya melihat sekian detik, Reivant mengetahui di mana posisi Diandra saat ini, yaitu, kurang lebih seratus meter dari tempat kerjanya.
"Ck, sial. Pasti dia digangguin sama cowok-cowok nggak jelas!"
Mesin motor yang telah menyala ia gerungkan sedikit sebelum tancap gas.
Tertera di layar spedometer itu, 60 km/jam. Reivant menembus angin malam yang dingin, menuju lokasi sekitar tempat kerja Diandra.
Jalan raya cukup sepi, hingga Reivant dengan leluasa mengebut di sepanjang jalan. Dua puluh menit kemudian, Reivant sudah sampai di depan Electric Cafe, nama kafe tempat bekerja sahabat masa kecilnya.
Reivant kembali mengeluarkan ponselnya setelah motor terparkir di parkiran. Ia berjalan kaki, mengikuti arah yang ditunjukkan google maps.
"Oh, ya ..."
Jari-jemarinya mengetikkan sesuatu.
COGAN GANAS
(Cowok-cowok Ganteng Gang Nanas)Reivant:
Guys, gw ada di Electric CafeDiandra butuh bantuan,
ada yang jahatin dia
KAMU SEDANG MEMBACA
I Lo-waifu You!
Humor"Ra, ini permintaan terakhirku." "Maksudnya? Perasaan amalmu nggak seberapa, kok cepat banget." "Ini bukan surat wasiat. Dodol banget, ngerusak suasana saja," sanggah Reivant sembari mencubit pipi Adara. ... "I Lo-waifu You!" seru Reivant. ... "Mau...