Chap 3-Angkat jabatan📝

19.5K 1.4K 6
                                    

Anyong semuaaaa.......



•🐾•

Brak!

Pintu UKS dibuka dengan kasarnya oleh seseorang yang tak bertanggung jawab karena datang-datang langsung mengejek pasien.

"Enak bener tidur dikasur UKS sampe jam istirahat" ujar Yuda yang masuk kedalam UKS sekaligus pelaku pendobrakan.

"Ck! diem lo pada! gak ngerti gue lagi sakit apa!!" kesal Alvin yang merubah posisinya menjadi duduk dan merasa pusing karena kedatangan temannya yang sudah dipastikan akan merusuh.

Dafa langsung menangkup pipi Alvin erat dan
"What lo sakit vin?! astaga sakit apa sayang? hm? sini biar ayang obatin"

"Yaampun anak ayah sakit ya sayang? sini biar saya pijatin kamu ya" ujar Yuda yang langsung memijat bahu Alvin.

"Ahhh enak banget pijatan lo yud, mendingan lo buka jasa urut aja dah pasti sukses lo ahhh" ujar Alvin yang merasa keenakan karena pijatan dari Yuda.

"Anjir ya gausah desah njing!!"

"Lha enak kog"

"Ya tapi gausah desah juga kali gila lo!!" kini Yuda yang mulai protes dan menghentikan aksi pijatnya.

"Wah gabener nih!! pasti udah berpengalaman, mana desahannya merdu gitu" timpal Dafa yang ikit menjahili Alvin.

"Anjeng babi setan monyet kadal lo pada ngeselin!!! au ah gue mau lanjut tidur aja!" kesal Alvin yang mulai rebahan kembali dan tidak menghiraukan para curutnya yang berkicau.

"Vin lo gak laper?" kini Marchel yang sedari tadi menyimak mulai bersuara.

"Enggak! udah sono lo pada pergi!!"

Kruyuuuk kruukk~

Pfftt

"BWAHAHA ASTAGA VIN LO KALO LAPER BILANG! JANGAN GENGSI AELAH!" Yuda mengakak diikuti oleh tertawa keras milik Dafa dan Marchel.

"Bangke ni perut gabisa diajak kerjasama dikit apa? malu-maluin lo cacing!" batin Alvin

Cklek

Pintu UKS terbuka menampilkan sosok Ryan yang membawa nasi kotak. Ngerti aja nih kalo ayang kecilnya lagi laper.

"Alvin belum makan kan?" tanya Ryan pada Alvin.

"Udah laper dia pak, cacingnya udah nyanyi tuh! hahaha" jawab Dafa yang ditatap tajam sinis oleh Alvin.

Ryan yang mendengar itu hanya tersenyum kemudian mendekat ke arah Alvin.

"Ini makan dulu yang kenyang" ucap Ryan memberikan nasi kotak ke Alvin dan mengusap pucuk kepala Alvin.

"Kita gak dikasih nasi kotak juga pak?" tanya Yuda dengan tampang sedih.

"Ini hanya untuk yang sakit" jawab Ryan.

"Pak tiap hari saya sakit pak" ucap sendu Yuda.

"Oh ya? memangnya sakit apa?"

"Sakit hati pak liat gebetan jalan bareng cowok lain hiks"

"Yee emang lo punya gebetan? emang ada yang demen ama lo?"

"Anjirr lo benar-benar ya!!"

"Woyy kalem vroh!"

Ryan hanya menggelengkan kepalanya dan kembali mengelus pucuk kepala Alvin.

"Ck! bisa ga sih gausah gitu!" Alvin menepis tangan Ryan

"Vin dia guru loh" ucap Dafa

"Trus?"

Alvino |•|Yeay ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang