Chap 36-Eliz tiada🍂

6K 469 4
                                    

Haiiiiiiiiiiiiiyooooooooo.............






.

Setelah Ryan, Ryana dan Alvin keluar hening menerpa di kamar inap yang ditempati oleh Eliz.

"Pagi nyonya Eliz.. bagaimana keadaan anda?" tanya Luna yang memulai percakapan.

"Seperti yang anda lihat saat ini, saya tidak bisa dikatakan baik-baik saja" ucapnya sambil menunduk tersenyum sendu.

"Tolong jangan menyerah nyonya, semua pasti bisa dilalui dan semua pasti akan baik-baik saja" ucap lembut Luna lalu duduk di samping Eliz dan memeluknya.

Eliz melepaskan pelukannya dan menatap lembut Luna "Terima kasih, dan jangan panggil saya nyonya. Kita besan sekarang, panggil namaku saja"

"Saya tidak enak jika harus memanggil nama anda secara langsung.. emm bagaimana kalau besan Eliz?"

Eliz tersenyum dan mengangguk pelan.

"Ada yang ingin saya bicarakan dengan kalian berdua mengenai... haih sebentar saya melupakannya"

Eliz terdiam dan termenung seperti memikirkan sesuatu. Ia berusaha mengingat siapa yang akan ia bahas dengan dua orang didepannya itu. Semenjak penyakitnya semakin parah, ingatan Eliz juga melemah.

"Oh iya.. saya ingin membicarakan soal Ryan dan Al-..vin iya Alvin.

Luna dan Sam saling pandang lalu mengangguk dan mulai mendengarkan apa yang ingin dikatakan oleh Eliz.

"Nikahkan mereka secepatnya"

"Kenapa terburu-buru?" tanya Sam yang terkejut dengan perkataan Eliz. Walaupun ia setuju-setuju saja namun tidak bisa dipungkiri jika Alvin sekarang masih sekolah.

"Waktu saya tidak banyak" balas Eliz yang mendongak dengan mata yang berkaca-kaca.

"Tapi besan Eliz, Alvin kami masih sekolah.. bagaimana jika-.."

"Ryan pasti bisa mengurus semuanya" ucap Eliz yang memotong ucapan Luna.

"Saya mohon nikahkan mereka dengan segera hiks dan saya titip putri saya pada kalian berdua. Saya mohon.." lanjut Eliz dengan air mata yang mengalir deras.

"Hidup anda pasti masih panjang, kita juga baru saja bertemu dan menjadi besan. Tolong jangan bicara seperti itu" ucap Luna.

Eliz menggelengkan kepalanya dan rasa pusing datang juga darah merah kental keluar dari hidungnya.

"S-saya mohon" lirih Eliz

Luna dan Sam seketika panik melihat darah yang keluar dari hidung Eliz.

Sam dengan cepat keluar untuk memanggil dokter dan Luna terus menekan tombol yang ada di samping ranjang.

Alvin dan yang lainnya masuk dengan panik dan bertambah panik melihat Eliz yang tampak sangat kesakitan di bagian kepalanya.

"Mama!! hiks" panggil Ryana dan menghampiri mamanya.

Cklek

Dokter Clara pun datang dan meminta semua untuk keluar dari kamar.

"Ik smeek je om als eerste naar buiten te komen! Laat me even kijken bij mevrouw Elizabeth."

(Saya mohon kalian keluar dulu.. Biarkan saya memeriksa nyonya Elizabeth.)

Dokter Clara segera memeriksa keadaan Eliz dengan teliti. Yang lain menunggu di luar kamar.

"Hiks mama hiks kak!! hiks aku takut" isak Ryana dalam pelukan Ryan.

Ryan tetap diam dan masih memeluk erat Ryana. Dalam hati, Ryan merasa tidak tenang menunggu dokter Clara keluar dan berdoa semoga ia membawa kabar baik.

Alvin masih terdiam dalam pelukan Luna.

Cklek

Tak lama berselang dokter Clara pun keluar.

"Met pijn in het hart en genade deel ik u mede dat om precies 11.45 uur een patiënte genaamd Elizabeth Chrysler is overleden."

(Dengan berat hati dan lapang dada saya memberitahukan bahwa tepat pukul 11.45 pasien bernama Elizabeth Chrysler telah tiada.)

Deg

Mendadak semua mendongak terkejut mendengar ucapan dokter Clara. Ryana yang tadinya berada di pelukan Ryan kini tubuhnya merosot jatuh dengan pandangan kosong. "GAK! nggak mungkin! mama masih ada! mama gak ninggalin aku hiks kak mama hiks mama-.."

Dengan cepat Ryan berjongkok dan memeluk Ryana yang menangis tersedu-sedu.

"Sssht udah tenanglah Ryana, mama udah bebas dari sakitnya. Mama udah bahagia disana" ucap Ryan mencoba menenangkan Ryans.

"Hiks gak! hiks gak kak enggak!!"

"Kakak mohon jangan seperti ini, biarkan mama pergi, dia sudah cukup menderita berada di dunia ini Ryana"

Ryana tetap menangis tersedu-sedu dengan yang lain juga ikut merasakan perasaan pilunya Ryana.








.

Eliz di makamkan di pemakaman keluarga Chrysler. Pemakaman yang begitu luas khusus untuk keluarga Chrysler.

Setelah acara pemakaman selesai, satu persatu orang meninggalkan makam dan tersisa Ryan, Alvin, Luna, Sam dan.. Ryana yang berdiri dengan tatapan kosong.

Luna berjalan mendekat dan mengelus pundak Ryana lembut "Sudah ya jangan bersedih lagi, harus tetap semangat, Ryana disini gak sendirian kok. Kan masih ada mama Luna, papa Sam sama Ryan juga Alvin"

"Hiks mama" isak Ryana, dan Luna dengan cepat memeluk gadis yang saat ini tengah rapuh itu.

"Sudah jangan menangis lagi, mana Ryana yang kuat dulu dan suka ngamuk gajelas kayak singa garong" ucap Alvin mencoba menghibur Ryana. Walaupun ia juga ikut sedih dengan kepergian Eliz tapi bagaimanapun juga kita harus tetap bangkit karena hidup tak akan berhenti pada titik itu saja.

"Ck!" decak kesal Ryana yang masih berada di pelukan Luna.

"Hahaha lihatlah besan Eliz, putrimu sangat lucu dan kuat, saya berjanji akan menjaga dan menyayanginya seperti anak saya sendiri" ucap Luna pada makam Eliz.

"Sudah-sudah hari sudah mulai gelap, mari kita pulang"

Semua pun mengangguk dan berjalan meninggalkan pemakaman.

Ryana berbalik dan berucap dalam hati "Ryana bakal main kesini lagi, sampai jumpa mama"






.
Suasana duka masih menyelimuti rumah duka.

"Ryana, mama sama papa sudah berunding dan kita memutuskan untuk kembali ke Indonesia besok"

Ryana mendongak terkejut dengan perkataan Luna.

"Kenapa harus secepat ini ma? kan mama sama yang lain juga baru disini" ucap Ryana sedih.

"Kamu ikut ya sayang~ biar gak sendirian disini, trus nanti kita berkumpul bersama di Indonesia"

"Tapi mama baru saja meninggal" ucap lirih Ryana.

"Tidak boleh bersedih terlalu lama nak.. Ryana ikut ya ke Indonesia?" ucap lembut Luna sambil mengelus pucuk kepala Ryana.

Ryana terdiam sejenak kemudian mengangguk pelan setuju dengan Luna.

"Baiklah, kalau begitu siap-siap dulu gih buat besok"

"Um iya" Ryana mengangguk dan dengan cepat pergi ke kamarnya.










.
otak gue buntu aaarrggghhh!!!!
huwaaa sorry up nya lama hiks🤧
ujian hehe 😃

Alvino |•|Yeay ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang