Chap 24-Mr. Rodriguez 😰

9.5K 616 0
                                    

Weeeeee.












"APA?!! ALVIN KAKINYA SAKIT?!" teriak keempat curut Alvin yang tengah mendengarkan Ryan menelpon dari mansion setelah menidurkan big baby nya. Ryana juga jadi curut Alvin loh sekarang.

"Sakit apa pak? patah atau gimana?" tanya Yuda

Plak!

Dafa menggeplak belakang kepala Yuda.

Duh si Dafa gak kapok nggeplak² orang.

"Itu mulut encer bet dah!"

"Yakan cuma nanya!"

"Sudah cukup! dengerin dulu kakak gue ngomong!" sahut Ryana.

Dan semua kembali mendengarkan Ryan bicara.

"Iya sekarang Alvin sedang sakit, jadi saya minta tolong pada kalian nanti bawakan tas dan barang-barang Alvin ke mansion, kalo kalian sekalian ingin jenguk Alvin ya gapapa silakan"

"Yes makan² gratis!!" ucap Yuda gembira

"Go-blog! temen susah malah seneng lo!" -Marchel

"Ya senenglah bakalan dapet makanan gratis"

"Oh iya pak-.."

Titt

"Yah belum selesai ngomong juga!" lesu Yuda.










Diseberang sana ada bebek mandi di kali..
Cekip cekip!

Di mansion Ryan.

"Dasar teman lucknut!" gumam Ryan setelah mematikan sambungan teleponnya.

Ryan kembali ke ruangan kerjanya untuk mengerjakan pekerjaannnya dan sesekali melihat keadaan Alvin apakah ia sudah bangun atau belum.

Drrrttt drrttt

Ponsel Ryan berdering menampilkan nomor asing yang masuk.

"Halo siapa?"

"...."

"Saya sudah tidak ada urusan sama kalian semua"

"...."

"Tidak!"

"...."

"Huh baiklah! 20 menit lagi di hotel Cemara!"

Tiit

Ryan berjalan keluar dan pergi ke hotel Cemara untuk menemui seseorang.

Sesampainya disana, Ryan segera masuk dan naik menuju lantai 15 menggunakan lift. Kalo pake tangga ya capeklah.

"Selamat siang tuan muda Rodriguez" salam dari seorang bawahan milik keluarganya.

Ryan masuk kedalam ruangan yang bernuansa gelap, hanya ada meja dengan laptop dan tumpukan buku-buku besar juga sofa besar ditengah ruangan.

Ryan menatap tajam kearah orang yang dihadapannya kini.

"Apa kabar tuan?!" sapa Ryan dengan seringai di senyumnya.

"Kabar baik, silakan duduk"

"Anda dulu tuan besar Albertus Rodriguez"

Keduanya duduk di sofa besar itu dan mulai berbicara.

Sebelum itu Ryan menyeruput kopi hitam yang telah disediakan oleh bawahan Albert.

"Ada perihal apa anda memanggil saya tuan Albert?"

"Haiih kenapa kau terus memanggilku dengan sebutan tuan. Panggil aku ayah karena aku ayahmu"

"Setelah apa yang telah anda lakukan dulu jangan berharap lebih untuk panggilan dari saya pada anda"

Alvino |•|Yeay ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang