Chap 23-Terkilir🩹

10K 690 18
                                    

Hei.






Ryan merebahkan tubuh Alvin diatas brankar UKS dan mengambil kotak P3K. Namun saat berbalik badan, Ryan melihat Alvin dalam posisi duduk dengan kaki menjuntai ke bawah.

"Siapa yang suruh kamu duduk?!"

"Ck! biarin!"

"Rebahan lagi kan kamu suka banget rebahan kaya para readers kita"

Alvin menatap kesal karena ucapan Ryan namun setelah dipikir-pikir lagi ada benarnya juga.

"Gamau! liat nih!" Alvin menekuk celananya sampai atas lutut dan memperlihatkan lututnya yang berdarah.

Ryan melotot ke arah luka Alvin dan dengan cepat membersihkan lalu mengobati luka Alvin.

"Sssh pelan Ryan!!" protes Alvin saat lukanya tidak sengaja tertekan saat dibersihkan oleh Ryan.

"Iya maafin saya"

"Sssh"

"Nah udah selesai" Ryan selesai mengobati luka Alvin dan memasangkan plester pada lukanya.

"Udah kan? sekarang aku mau balik ke curut²ku"

Saat Alvin turun dan memijakkan kakinya di lantai tiba-tiba kakinya terasa seperti tersengat dan rasanya ugh sakit sekali!

Bruk!

"AAAKH AW hiks" Alvin terjatuh duduk dan menangis memegangi kakinya yang terasa sakit akibat terkilir.

"ALVIN!" Ryan terkejut melihat Alvin yang terjatuh dan merasa kesakitan.

"Hiks hiks sa-kith hiks Ryan kaki Apin sakit hiks"

Dengan cepat ia menggendong Alvin dan keluar menuju parkiran mobil. Lalu pergi ke rumah sakit.

"Hiks hiks Ryan sakit hiks huwaaa hiks" rengek Alvin didalam mobil menuju rumah sakit.

"Iya iya sabar sayang ini bentar lagi sampe rumah sakit, tahan ya Apin"

.





Sesampainya dirumah sakit Alvin langsung ditangani oleh Edric.

Inget kan Edric siapa? kalo lupa baca lagi gih dari awal hehe.

Posisi Alvin duduk diatas brankar rumah sakit dan Ryan disamping Alvin yang kesakitan serta Edric yang berjongkok di bawah mengobati kaki Alvin.

"Hiks kok lo lagi si!"

"Diamlah atau mau kupotong langsung kakimu ini?!" ujar kesal Edric yang sedang memasangkan gips pada kaki Alvin.

"Hiks huwaaa jangan dipotong kaki Apin!! Kasihan!!" rengek keras Alvin menggelegar diseluruh ruangan.

"Hush udah stop! jangan nangis aelah! masa laki nanges!"

Ryan memeluk Alvin erat dan mencoba menenangkannya.

"Sssht udah sayang bentar lagi selesai kok cup cup udah ya nangisnya nanti asma kamu kambuh gimana? hm? mau?"

Alvin menggeleng ribut didada bidang Ryan membuat Ryan merasa geli gemas pada Alvin.

"Nah selesai!" Edric selesai memasang gips pada kaki Alvin dan kembali menatap Alvin datar.

"Dasar cengeng!"

Alvin yang tengah masuk mode manja rapuhnya pun semakin menangis keras karena ledekan Edric "HUWAAA APIN GAK CENGENG HIKS HIKS SA-KITH HIKS"

"Ssht udah baby berhenti ya nangisnya udah sayang nanti sakitnya ilang dan gak usah dengerin perkataan om Edric oke"

"OM? WHAT?!" protes Edric yang melongo mendengar ia dipanggil om.

Alvino |•|Yeay ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang