Chap 43-End Gaes Yeay😭

9K 543 2
                                    

😭🤧
Berhubung author ini greget pengen up, jadi dengan baik hati author up chap akhir.😌







8 bulan kemudian.

"Sayang.. hati-hati lantainya basah" ucap Ryan yang menuntun Alvin keluar dari kamar mandi setelah buang air kecil dan mendudukkannya di kasur.

Kandungan Alvin kini sudah membesar dan tinggal menunggu waktu yang sudah diperkirakan oleh dokter untuk Alvin melahirkan.

"Ssh.." ringis Alvin yang merasa sedikit sakit pada perutnya.

"Apin kenapa? ada yang sakit?!" panik Ryan.

Alvin menggelengkan kepalanya pelan "Nggak.. ini dedeknya nendang tadi" ucap Alvin dengan senyum lebarnya.

Ryan beralih ke perut Alvin. Tangannya mengelus perut Alvin lembut dan berbisik pelan.

"Dedek gaboleh nakal sama papa, harus nurut sama papa. Cepat keluar sayang, terus kita kumpul bersama"

Cup

Ryan mengecup perut besar Alvin kemudian mendongak menatap istri kecilnya yang tengah tersenyum padanya. Ia berjanji akan terus menjaga kaduanya hingga maut memisahkan.

"Makasih sayang" ucap lembut Ryan yang merasa bersyukur karena mendapat Alvin sebagai istrinya dan mendapat anak yang akan segera lahir ke dunia.

"Akh! ssh aduh aw daddy! hiks daddy sakit hiks perut Apin sakit" ringis Alvin yang mendadak merasa kesakitan pada perutnya.

"Astaga Apin!" dengan cepat Ryan menggendong Alvin dan memanggil sopir untuk menyiapkan mobil dan pergi ke rumah sakit.

"Hiks sakit.. aduhhh haah hiks daddy!!" isak Alvin yang berada di pangkuan Ryan.

"Sshh tahan ya sayang.. bentar lagi sampe" ucap Ryan yang berusaha menenangkan istrinya. Berkali-kali Ryan mengelus perut Alvin.

Sesampainya di rumah sakit, Alvin langsung ditangani oleh dokter kandungan di ruang operasi.

Ryan menunggu didepan ruang operasi dengan perasaan was-was dan tak tenang. Ia terus berdoa agar istri dan anaknya sama-sama selamat dan baik-baik saja.

"Ryan!"

"M-mama papa hiks"

Luna dan Sam datang ke rumah sakit setelah ditelpon oleh Ryan tadi jika Alvin melahirkan. Ryan langsung memeluk Luna sambil terisak keras.

"Ssh sudah tenang Ryan.. Apin anak yang kuat, dia pasti baik-baik saja"

"Hiks saya takut ma hiks"

Untuk pertama kalinya Luna dan Sam melihat sisi terapuh milik Ryan. Ryan sangat takut jika kehilangan Alvin yang dicintainya. Melihat Slvin kesakitan saja ia tidak kuat bagaimana jika ditinggal?!.

"Kak Ryan!" panggil Ryana yang baru sampai di rumah sakit setelah diberi kabar oleh Sam.

Sekarang Ryana sudah tinggal di Indonesia, bekerja di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional sesuai dengan bidang yang diminatinya.

"Gimana keadaan Alvin?" tanya Ryana yang ikut panik.

"Dia masih ada didalam" ucap lesu Ryan yang masih merasa was-was.

"Aku yakin kak kalo Apin itu kuat! dia nakalnya aja kayak reog, sudah pasti kuat!" ucap Ryana yang berusaha meyakinkan Ryan jika semua akan baik-baik saja.

2 jam berlalu, lampu ruang operasi dimatikan dan dokter pun keluar dari ruang operasi.

Cklek

"Dokter bagaimana keadaan mereka?!" tanya Ryan pada dokter yang baru saja keluar.

Alvino |•|Yeay ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang