Ohayo................
Drrrttt drrttt
Ponsel Ryan berdering di tengah malam, Ryan melepas pelukannya dan mengangkat teleponnya.
"Halo?"
"........"
"Ck! kenapa harus datang sekarang!"
"........"
"Cari saja hotel dan bermalam semalam saja, besok saya jemput"
Tiit
"Eungh" Ryan menoleh saat mendengar lenguhan dari Alvin yang tertidur.
"Sst sst ssht baby tidur lagi sayang~" lirih Ryan sambil menepuk pelan pantat Alvin dan Alvin kembali tidur dengan tenang.
Ryan menghela nafas lega dan menatap intens wajah kalem milik Alvin.
"Cantik" celetuk pelan Ryan
Ryan dengan gabutnya memainkan hidung kecil mancung milik Alvin yang membuat sang empu sedikit geli.
"Eungh geli dasar kucing sialan! jangan jilat hidung gue anjing!" gumam racau Alvin
"Pfft" Ryn terkekeh mendengar racauan tunangannya ini.
Jadi yang jilat hidung Alvin itu kucing apa anjing?
Tidak lama Ryan memilih untuk menyusul ke mimpi Alvin.
⊙.☉
"Pagi semua!!!" teriak Alvin yang melihat para curutnya udah ada di meja makan.
"Pagi Alvin unyuk~" balas Yuda dan Alvin nyengir lebar.
Alvin menatap seluruh orang satu-persatu namun tidak melihat Ryan sama sekali.
"Bebeb gue kemana?"
"Keluar tadi, gatau kemana" jawab Yuda
Alvin duduk tepat disebelah Marchel didepan Yuda.
Baru saja Alvin mendudukkan pantatnya dan hawa dingin terasa mendadak tepat disampingnya.
Alvin menatap Marchel dan Dafa yang tampak diam dan sibuk memakan sarapannya.
Alvin menoleh ke arah Yuda dengan tatapan bertanya, namun yang ditatap hanya mengedikkan bahunya tidak tau.
"Chel.. lo gapapa kan?"
Marchel menoleh dan tersenyum tipis kearah Alvin "Gue gapapa vin"
"Gapapa kok mukanya masam kek asem!" sahut Yuda yang dibalas plototan lebar oleh Alvin.
"Beneran gue gapapa, gue mau abisin ini makanan dulu"
Alvin beralih ke Dafa "Fa, lo gapapa kan? kok hawanya kayak kalian lagi berantem gini sih?
"Gapapa" jawab singkat Dafa sambil memakan makanannya.
"Vin, kita bentar lagi bakalan kembali pulang dan makasih buat ngizinin kita nginep disini" ucap Dafa
"Um sans aja fa"
Kini curut Alvin sudah pulang kerumahnya masing² dan sore ini, Alvin sendirian didalam kamar bermain game kesukaannya.
Kruyuuuk~
"Ugh laper.. makan diluar aja dah, bosen di rumah mulu"
Alvin langsung mengambil kunci motor dan langsung pergi mencari makan di sebuah restaurant yang cukup mewah. "Gapapa gue kan kaya masak makan di restaurant kecil gini aja gak mampu" kekeh Alvin.
Alvin masuk dan memesan Ramen Nagi karena ia ingin memakan makanan yang berbau Jepang.
"Slurrpp enak banget nih mie" ucap Alvin sambil menyeruput mie ramennya.
Selesai makan, Alvin keluar dan segera kembali pulang sebelum Ryan pulang duluan. Pasalnya semenjak mereka menjadi lebih dekat, Ryan selalu mengawasi gerak gerik Alvin dan tidak mengizinkan Alvin keluar sendirian. Kecuali saat berangkat sekolah karena ia selalu diantar oleh Ryan.
Namun, saat di lampu merah Alvin berhenti dan pandangan matanya menatap seorang pria di seberang jalan yang tengah bergandeng ria bersama seorang wanita yang lengkap dengan pakaian formalnya.
Alvin tetap menatap pria itu untuk memastikan lagi bahwa yang dilihatnya salah.
Deg
"I-itu beneran dia?" gumam Alvin dengan air mata yang menggenang.
"Jadi yang dulu gue liat juga sama? itu dia?"
Alvin dengan cepat melajukan motornya kembali untuk pulang.
Sesampainya di mansion, Alvin masuk dan langsung menuju kamar. Alvin meringkukkan tubuhnya dipinggiran kasur dan menangis sejadi-jadinya. "Hiks jahat lo Ryan! pas gue udah mulai ada rasa sama lo, lo malah main dibelakang gue hiks!" Alvin terisak.
Ryan datang dengan membawa wanita tadi ke rumah.
"Dimana Alvin?" tanya Ryan pada salah satu maid disana.
"Tuan muda Alvin ada dikamar tuan"
"Baik makasih"
Ryan kembali menoleh pada wanita yang dibawanya. "Duduklah dulu, aku ke kamar sebentar"
"Um baiklah"
Cklek
"Apin?" panggil Ryan lembut
Sekejap mata Ryan terbelalak melihat Alvin yang meringkuk dan sedikit terisak.
"Alvin!! hei ada apa sayang? hm? ada yang sakit? atau ada yang nyakitin kamu? bicara sama saya Apin"
Alvin mendorong tubuh Ryan dan menatapnya penuh kekecewaan.
"Hiks lo selingkuh hiks lo lo gak peduli sama gue hiks lo jahat Ryan!!"
Ryan semakin dibuat bingung dengan sikap Alvin
"Selingkuh? siapa yang selingkuh sayang? saya berani sumpah saya tidak pernah selingkuh, saya cinta sama kamu Apin" Ryan dengan cepat mendekap tubuh Alvin kedalam pelukannya dan berusaha menenangkan Alvin.
"Hiks lo jahat hiks lo selingkuh hiks gue gak percaya" gumam Alvin dalam pelukan Ryan.
Dikecupnya pucuk kepala Alvin dan melepas pelukannya lalu menatap Alvin intens.
"Apin sebenarnya ada apa? kenapa kamu sampai menuduh saya selingkuh? hm?"
"KARNA EMANG KENYATAAN!! HIKS GUE BENCI SAMA LO RYAN!!! GUE UDAH LIAT DENGAN MATA GUE SENDI-..."
Teriakan Alvin terhenti saat melihat seorang wanita yang dilihatnya tadi dijalan masuk kedalam kamar Alvin karena mendengar keributan. Begitupun Ryan yang menoleh kebelakang melihat ada wanita yang tadi bersamanya.
Alvin melotot dan menunjuk kearah wanita itu "Lo! lo wanita itu hiks lo SELINGKUHANNYA RYAN!! hiks"
Ryan kembali menatap wajah Alvin yang sembab dan penuh kemarahan.
"Pfftt!!"
"AHAHAHAHA OH ASTAGA HAHAHA" Ryan tertawa terbahak-bahak berguling-guling sambil memegang perutnya.
Alvin yang melihat Ryan tertawa keras pun mengubah raut wajah menjadi bingung.
Ada apa dengan Ryan?
"Ahaha.. Apin sayang~ dia bukan selingkuhan saya pfft dia itu adik saya"
"....."
"....."
Doeng......
.
Pendek maap~
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvino |•|Yeay END
RomanceAlvin seorang pelajar Ryan seorang pengusaha terkenal yang menjadi guru Umm? Udah Itu aja Mksh. Bingung gua mau kasih deskripsi apa Sorry😔 Baca yok!! Semoga suka Silakan vote, komen & follow jika mau kalo gamau gapapa semoga kalian suka ya ama cer...