Irreplaceable ~ Kiddos

202 14 10
                                    

Lalu lalang di Rumah Sakit masih seperti biasa, Heechul dengan kursi roda yang didorong oleh seorang perawat berjalan diantara keramaian menuju taman karena merasa bosan berada terus didalam kamar. Beberapa pasien dan pengunjung lain telah terlebih dahulu berada disana menikmati udara bebas.

Perasaannya masih tak menentu sejak tadi pagi disebabkan saat berjemur di taman matanya menangkap sosok Leeteuk bersama pria yang dia ingat betul adalah orang yang sama saat berada di Cafe dahulu berjalan dilorong terlihat jelas sangat akrab sampai kemudian bertemu rombongan yang juga berpakaian rapi diantaranya mengenakan jas dokter bergabung dan setelah beberapa saat Leeteuk beranjak dari sana tak lupa tepukan pelan diberikan pria itu dibahunya sembari mengatakan sesuatu.

Dari Dokter Kang yang datang menyusul kemudian Heechul mendapat jawaban kalau Pria kharismatik itu biasa di panggil Prof Cho merupakan salah satu investor terbesar Rumah Sakit ini dan penyandang dana untuk penelitian yang berkaitan dengan kesehatan, selain itu juga memiliki Rumah Sakit di Jepang.

Walau Heechul telah berjanji untuk melepaskan Leeteuk agar bisa hidup bahagia dengan pilihannya tapi ternyata tak semudah yang dikatakan beberapa hari lalu, rasa iri timbul melihat senyum yang muncul dibibir mereka bahkan rasa percaya dirinya yang tinggi mendadak merosot begitu tahu latar pria itu.

"Saya akan menjemput Anda 30 menit lagi" suara perawat mengingatkan sambil memasang rem untuk mengamankan posisi kursi roda. Heechul mengangguk setuju dan mulai melihat-lihat sekeliling menyaksikan kesibukan disekitannya mencoba menghilangkan pikiran - pikiran yang menyelimuti juga suara-suara berisik dikepalanya.

Ddrrrt... Ddrrrt...

Heechul yang terkejut dari lamunan saat ponselnya bergetar sehingga tanpa sengaja menjatuhkan benda itu, dia sedikit membungkukkan badan untuk mengambil tapi ternyata tak semudah perkiraannya

"Kaki sialan! " makinya kesal setelah beberapa kali mencoba, untuk kesekian kali dia membungkukkan badan untuk meraih karena getaran ponsel itu tak kunjung berhenti sepertinya itu sesuatu yang sangat mendesak, gerakannya terhenti saat melihat tangan kecil terlebih dulu memungut dan membawa kearahnya.

"Ini ponselnya Samchon" ujarnya lembut sambil memamerkan senyum memperlihatkan ceruk kecil disudut bibir yang malah membuat Heechul malu karena barusan mengumpat.

"Terima kasih, sebentar Samchon Terima dulu ya" dia menggeser tanda hijau sesaat memandang anak tadi yang telah duduk di bangku sebelah kursi rodanya sambil tangannya mengambil sebungkus coklat dari tas yang tersampir.

Ekspresinya langsung berubah mengenali sang penelpon, dia berusaha meyakinkan kalau keadaannya baik-baik saja jadi tidak perlu mengkhawatirkannya, tapi yang berada diseberang lebih keras kepala sehingga Heechul hanya pasrah memberitahu akan datang.

Semenit menutup panggilan itu tangannya langsung bergerak mencari kontak lain, desahan kesal keluar dari mulut menunggu tersambungnya panggilan.

"Yak Hajoon-ya aku sudah melarangmu untuk tidak memberitahu siapapun tentang kondisiku bxxxxxd!"

'Apa mantan istrimu menghubungi?'

"Kalau dia tak menghubungi aku juga tidak akan kesal begini"

'Mereka berhak tahu Chul apagi melihat kondisimu pagi tadi kau membutuhkan seseorang untuk diajak bicara serta menghibur, sepertinya anakmu punya insting tentangmu sehingga tidak henti merengek ke mamanya'

"Tapi aku tak mau mereka melihatku lemah seperti ini"

"Chul, tidak apa-apa memperlihatkan sisi lemahmu sekali-kali, menandakan kau manusia seperti yang lainnya dan tak akan menghancurkan harga dirimu itu'

Teukchul ScribbleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang