Bidder

330 23 10
                                    

Leeteuk baru saja tiba di Bandara Incheon setelah menempuh beberapa jam penerbangan dari negara tempat  grupnya bersama beberapa grup lain dari Agensi yang sama melakukan konser selama 3 hari.

Melihat antrian mengular untuk menyelesaikan dokumen, Dia  meraih ponsel dan memencet nomor tertentu dengan senyum tersungging terbayang wajah menggemaskan dan penuh semangat  'diseberang' sana.  

Kembali dia menekan nomor yang sama saat panggilannya tak ditanggapi mulai bertanya-tanya kenapa panggilan tadi  tak langsung diangkat, biasanya meski di tengah rekaman sekalipun sang manager yang memegang ponsel selama shooting berlangsung akan mengangkat kalau itu panggilan darinya.


"Yeoboseyo Jungsyu-ya...kau sudah sampai?" akhirnya ada sahutan diseberang dilatar suara tangis.

"Baru saja,kenapa lama sekali mengangkat apa kau sedang kerja?"

"Baru selesai sesi pertama dan istirahat dulu untuk sesi kedua, tapi......" kalimat tak sempurna  terucap berganti suara yang menjauh saat si penerima sedang berbicara dengan seseorang di dekatnya "kenapa baby...kau lapar?...ssst...ssst....don't cry Amma here..."  suara tangis yang mulai berganti isak perlahan  "Ssst... baby....lihat siapa yang telpon" Dia segera  mengalihkan sambungan ke mode  video call sehingga wajah Leeteuk terlihat dilayar yang secara tiba-tiba membuat isak tangis gadis berusia kurang dari tahun berhenti diganti tangan montoknya meraih ponsel dari tangan sang Amma .


"Hai baby...kau ikut Amma kerja ya, apa kau merindukan Daddy?" yang diajak bicara membalas dengan ocehan tak jelas seakan menceritakan sesuatu sambil jarinya mengetuk gambar yang ada di layar, sesekali dia mencium layar ponsel membuat kedua orang dewasa tersebut tertawa gemas.


"Kenapa Hyejin sampai menangis begitu, bukannya tadi dia tampak ceria dan bersemangat akan pergi ?" lontar Leeteuk begitu anaknya yang mulai tenang di gendong Nanny sedikit menjauh memberi kesempatan kepada kedua orangtuanya berbicara.

"Aku juga tidak tahu.... tidak lama sampai disini suasana hatinya mulai berubah, Nanny sampai kewalahan membujuk padahal sudah mengeluarkan segala trik"

"Sudah periksa suhu tubuhnya atau mungkin ada yang membuatnya tak nyaman?"

"Sudah... bahkan tadi Dokter yang ada di klinik disini sempat memeriksa dan tidak menemukan apa-apa. Aku masih harus shooting tapi khawatir Hyejin kenapa - kenapa . Tidak mungkin juga membatalkan shooting... kasihan yang lain"

"Kau betul Chagi... kalau begitu aku akan langsung kesana ya"

"Mwo? tidak usah Jungsoo... kau pasti lelah. Aku bisa minta tolong In Young Noona atau Kims menjaganya nanti"

"Aku tidak tenang membiarkanmu mengurus Hyejin sendiri padahal harus kerja saat aku hanya berdiam diri dirumah" jeda sesaat bersamaan tiba giliran Leeteuk membereskan dokumennya.



"Urusanku sudah selesai Chagi dan langsung menyusul kalian kesana, kau mulai saja Shooting meski aku belum sampai. Percayakan baby Hyejin pada Nanny atau Kims"

"Terimakasih sayang.... saranghae Jungsyu-ya"

"Love you more Babe"

Mereka memutuskan sambungan panggilan setelah bertukar ciuman udara.


Leeteuk menghubungi managernya untuk menanti di lobby agar dia tidak harus menunggu lama atau mencari-cari, tak lupa memberitahu manager Grupnya Yong Seon serta member lain.

Teukchul ScribbleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang