Mata bulat Ailin perlahan terbuka, yang pertama ia lihat adalah wajah khawatir William, tangan lelaki itu juga menggenggam tangannya layaknya ia akan menghilang jika William melepasnya.
"Abang?"
"Ailin..." Air mata William berjatuhan melihat sadarnya sang adik, "Sejak kapan?"
Ailin mengerutkan keningnya, "Kapan apa?"
"Sejak kapan kamu gak bisa ngerasa sakit?"
Ailin ber-oh ria, "Nggak kok! Ini Ailin sakit, loh." Ailin menyodorkan tangan kirinya yang diperban, "Ailin gak bilang aja."
Bisa gawat jika orang lain tahu Ailin tidak merasa sakit, ia tahu seberapa berbahayanya penyakit tidak merasa sakit.
Oke, ia beritahu sedikit. Dalam istilah dokter penyakit tersebut bernama CIPA (Congenital insensitivity to pain with Anhydrosis), berbahaya karena penyakit CIPA tidak mampu menerima rasa sakit, dengan kata lain walaupun terjangkit sakit parah kita tidak akan merasakannya.
Maka dari itu orang yang terkena CIPA diharuskan rutin konsultasi pada dokter. Penyakit CIPA biasanya turunan dari orang tua, dan lagi, hingga sekarang tidak ada obat untuk menyembuhkan CIPA. (Lebih mudahnya lihat di Google)
Kira kira penyakit Ailin diturunkan dari siapa?
"Ini Gue dulu ngerasa sakit, anjir."
Ailin terjengkit, "Kakak... Denger suara cewek gak?" Perempuan itu memperlihatkan sekitarnya, hanya ada ia dan William.
"Suara cewek?" William memfokuskan pendengarannya, "Nggak."
"Gue Ailin asli, Gue teriak pun kak William gak bakal denger. Cuma Lo yang bisa denger Gue."
Ailin berdehem mengerti, dari sekian banyaknya novel perpindahan jiwa yang ia lihat memang ada beberapa yang menjadi arwah lalu membisikkan kata kata dihati.
"Abang boleh panggil dokter? Kayanya kepala Ailin sedikit pusing."
Terlanjur khawatir William langsung berlari keluar untuk memanggil dokter, padahal diruangan Ailin ada tombol panggilan dokter. Terbukti jika William sayang pada Ailin.
"Gue baru tahu kalo Gue hidup didalem novel."
"Terus kenapa aku harus gantiin kamu, ya?" Ailin mengerutkan keningnya, ia jadi seperti orang gila bicara sendiri.
"Inget Lo mati belum baca syahadat, Gue aja yang hidup di novel masih inget syahadat, lah Lo?"
Mata Ailin melotot, menepuk keningnya pelan, "Ailin lupa syahadat ya Allah!"
Terdengar kekehan mengejek ditelinga Ailin, "Mungkin tuhan kita maha kasih sampe Lo dikasih kesempatan kedua dan Gue dikasih kematian yang paling gue tunggu."
"Kamu pengen mati?"
"Iya, Lo bakal tahu gimana capeknya jadi Ailin. Gilanya lagi Lo malah pindah sekolah, anjir!"
"Loh, kenapa? Gak boleh emang?"
"Hah... Gue kasih tahu ya teh Aisyah, kehidupan gue itu udah dibatasi, Lo gak diizinin keluar zona terlalu kontras kayak gitu! Udah sekarang tubuh Gue Lo kerudungin, eh malah pindah sekolah lagi!"
"Apasih aku gak ngerti."
"Lo ketemu Julio, kan?"
Ailin mengangguk, "Pacar kamu, kan?"
"Dia bukan pacar Gue, dia salah satu orang yang mampu ngekang Gue karena rahasia Gue ada di dia. Sekarang sih Gue bodo amat karena Lo udah gantiin posisi gue, tapi keluarga Gue? Nyatanya masalah Gue lebih besar dari yang Lo duga."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Novel || TERBIT
خيال (فانتازيا)Bagaimana jadinya jika Aisyah yang taat agama bertransmigrasi ketubuh Ailin yang mati karena bunuh diri? ... Aisyah Nurul Huda adalah seorang perempuan muslimah, lingkungan hidupnya dipenuhi dengan hal berbau agama. Dia seorang putri pemilik pesantr...