23. Cool War

82 37 40
                                    

Happy reading,kawankuu~

・・・◇◇◇・・

Tidak seperti pagi-pagi sebelumnya. Sarapan pagi ini hanya diisi oleh dentingan suara garpu dan sendok yang saling beradu. Tidak ada suara gelak tawa dimeja makan pagi ini. Kursi yang semula kosong itu kini kembali lagi terisi.

Taehyung yang biasanya receh pagi ini bungkam setelah kejadian kemarin sore. Pria itu masih menutup mulutnya sejak kemarin.

Jimin yang tidak tahan dengan keheningan ingin sekali menyuarakan suara merdunya agar meja makan ramai seperti pagi-pagi sebelumnya.

Namun,melihat wajah Seokjin yang biasanya sumringah kini berubah sangat tidak enak dipandang membuatnya urung. Dia tidak mau menambah kekesalan Seokjin. Bisa mati dia.

Seokjin beranjak dari kursinya membuat suara gesekan kursi dan lantai terdengar ditelinga mereka.

"Hyung," panggil Namjoon disaat Seokjin pergi begitu saja tanpa sepatah katapun.

Seokjin acuh dan tetap melangkahkan kakinya tanpa menjawab panggilan dari Namjoon.

Lagi-lagi,hatinya mencelos dengan sikap Seokjin yang mendiaminya. Sungguh,ia lebih baik budek karena ocehan Seokjin daripada harus didiamkan seperti ini layaknya orang asing.

"Kau jangan mendekatinya dulu,dia sedang marah padamu," peringat Yoongi yang sudah selesai dengan sarapannya. Pria itu kemudian beranjak dari duduknya. Dia harus berangkat bekerja hari ini.

"Aku berangkat," pamit pria itu pada manusia yang masih duduk dan menghabiskan sarapan mereka.

"Hei,kenapa tidak habis?" tanya Jimin yang melihat makanan Myunseo masih banyak namun pria itu sudah beranjak dari duduknya dan segera meletakkan piring di wastafel.

"Letakkan saja piringnya,nanti Tae yang mencuci," ujar Hoseok yang dihadiahi tatapan tajam oleh Taehyung.

Hoseok malah tergelak melihat ekspresi pria itu sekarang.

Namun,detik berikutnya Taehyung malah beranjak dari duduknya dan pergi dari ruang makan dengan perasaan yang keki.

"Yah,Tae ngambek Hyung," cicit Jungkook diakhiri kekehannya.

Myunseo tersenyum simpul melihat interaksi keduanya. Pria itu kini sudah kembali dikursinya.

"Hei Myunseo,kau tahu? Jungkook itu sering menangis. Dia bilang merindukanmu," ucap Jimin yang mendapat pendelikan oleh Jungkook yang masih menghabiskan sarapannya.

Myunseo terkekeh.

"Bohong,dia yang sering menangis," sanggah Jungkook tidak terima dengan ucapan Jimin.

Jimin memperlihatkan muka julidnya yang menyebalkan. "Aku tidak pernah menangis," ucapnya sombong. Padahal mah,suka nangis sendiri ditengah malam.

Jungkook terkekeh mendengar ucapan Jimin. Pria itu ingat sekali bagaimana Jimin menangis pada Yoongi beberapa Minggu lalu. Jimin menangis bahkan sampai terisak malam itu diruang tengah ketika semuanya sudah meninggalkan ruang tersebut.

"Lalu,siapa yang menangis saat bersama Yoongi Hyung malam itu,diruang tengah ketika televisi sudah mati?" sindir Jungkook.

Jimin hampir saja tersedak oleh ucapan Jungkook,karena hal itu memang benar.

THE TRUTH UNTOLD [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang