THE TRUTH UNTOLD [HIATUS]

31. The truth (2)

6 September 2005...

"Aku percaya kau tidak akan membiarkan seorang pembunuh juga koruptor sepertinya hidup berkeliaran dengan bebas disini," ujar Yoona sembari memberikan sebuah flashdisk pada Yejun.

Yejun menerimanya tanpa bertanya meski dalam hati ia sempat bingung untuk apa Yoona memberikan flashdisk tersebut padanya.

"Dan,berikan ini juga untuk Yoongi. Sebenarnya aku ingin memberikannya langsung,namun kau tahu sendiri kan bagaimana sibajingan itu mencuci otak anakku untuk membeci ibunya sendiri," lanjut Yoona menyodorkan sebuah kotak berwarna hitam pada mantan saudara iparnya itu.

Yejun tersenyum kikuk. "Baiklah,aku akan memberikannya pada Yoongi nanti," jawab pria itu.

Tiba-tiba ponsel Yoona berdering. Entah siapa yang menelepon,wanita itu tak panjang pikir untuk mengangkat panggilan tersebut,takut jika itu adalah telepon dari clientnya.

"Joo Yoona datang kegudang dijalan Ugh no 9 sekarang juga atau putramu akan mati ditanganku," ucap orang dibalik telepon dengan suara yang sudah sengaja disamarkan dan sambungan pun diputuskan sepihak tanpa memberi untuk Yoona menjawab.

Yoona mencelos.

Dadanya bergemuruh hebat mendengar ucapan orang yang meneleponnya tadi.

"Bajingan," umpatnya menggenggam ponsel kuat-kuat.

"Aku harus pergi sekarang,sampai jumpa," pamit wanita itu kemudian bergegas untuk pergi.

Yejun dibuat heran oleh Yoona yang tiba-tiba pergi dengan raut muka yang bisa ditebak jika wanita itu sedang menahan emosinya.

"Hati-hati," sahut Yejun ketika wanita itu sudah beberapa langkah didepannya.

Pria tersebut pun bangkit dari duduknya. Mengambil kotak yang diberikan oleh Yoona dan bergegas untuk pulang. Lagi pula,urusannya ditempat ini sudah selesai.

Yejun mematikan mesin mobil ketika ia sudah sampai dihalaman rumahnya dan,bersamaan dengan itu ponselnya bergetar. Sebuah pesan singkat masuk.

Unknow
Yoongi diculik disini
Lokasi

Yejun memelotot melihat isi pesan tersebut dan tanpa pikir panjang ia pun menyalakan mesin mobilnya kembali,kemudian menuju tempat yang tertera.

Bagi Yejun,Yoongi sudah seperti anaknya sendiri.

Hanya butuh beberapa menit saja untuk pria itu sampai ditempat tujuannya. Matanya menatap gedung tua yang sepertinya sudah tak terpakai itu sekilas,kemudian Yejun tanpa ragu melangkahkan kakinya memasuki bangunan itu.

"Yoongi kau diamana??" Ucapnya sedikit berteriak ketika ia tak kunjung menemukan keberadaan keponakannya itu.

Kaki Yejun tercekat ketika matanya menangkap seseorang wanita terbaring dengan darah disekitarnya dan pisau yang menancap dipunggung wanita itu.