-1- UNWANTED

1.8K 189 40
                                    

50+ VOTE20+ COMMENT 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

50+ VOTE
20+ COMMENT 

BARU NEXT DILANJUT!!!

°°°

Terkisah pada dunia di abad ke-20 silam. Di saat dunia berada dalam huru-hara suasana perang dunia kedua. "Ayaaahhh... ibuuu..." Seorang anak kecil yang tak berdosa harus terpisah dari kedua orang tuanya — menjadi korban peperangan padahal sama sekali ia tak ada sangkut paut dengan pertempuran antara dua kubu yang berseteru. "Ayaaah... ibuuu... huhuhu..." Anak kecil yang berjalan tanpa arah itu menangis sendirian, mencari di mana keberadaan kedua orang tuanya. 

"Kalian di mana... ayah, ibu... jangan tinggalkan aku sendirian.. hiks... hiks..."

Ia berjalan tanpa arah hingga tak sadar bahwa dirinya masuk ke sebuah hutan. Hutan yang amat sangat rindang dan teduh, jauh dari sentuhan-sentuhan rudal dan suara ledakan dahsyat medan peperangan yang kelam dengan pertumpahan darah dan kental dengan suara tembakan. Hutan itu hanya menyisakan suara alam yang tenang di mana semua habitat makhluk hidup berkumpul di sana. Rumput-rumput yang hijau, semilir angin yang sejuk, juga kicauan burung-burung yang merdu di telinga.

Meski hampar pemandangan indah bertemankan kicau burung yang merdu sangat menggoda untuk tinggal di sana, nyatanya tanpa si anak sadari bahwa dirinya telah mengundang sang penguasa hutan yang lapar terbangun dari tidur. "Grrr....grrr..." Bau darah yang terendus dari pakaian si bocah kecil membangunkan insting si pemangsa untuk memburu mangsanya.

"Ayaaahhh... Ibuuu!!!"

Suara keras si anak itu semakin mengundang monster pemangsa yang sudah gemas ingin menerkam mangsa kecilnya. "Gggrrr... aummm..." Auman keras sang monster menghentikan gerak dan suara si bocah kecil. Dengan kekuatan yang menciut sambil menelan salivanya, anak itu menoleh ke belakang.

"Aaaaaaa!!!"

Gigi-gigi taring yang tajam di wajah monster berkepala serigala itu sukses membuat si bocah berlari tertatih-tatih dengan sisa tenaganya. "Tolooong... tolooong... toloong akuu!!" Bocah malang yang tak berdaya belum menemukan di mana orang tuanya, sekarang ia malah harus berhadapan dengan raksasa jelek mengerikan yang ingin menerkamnya hidup-hidup.

"Gggrrrhhh....grrrhhhh... auummm..."

Si monster mengejarnya, kuku-kuku runcingnya ia arahkan ke depan dan...

Sraaakkk...

Bocah itu tertusuk hingga jatuh tak berdaya bersimbah darah. Monster serigala menakutkan itu merasa yakin dirinya telah mendapatkan hasil buruan untuk santap laparnya. Ia bersiap untuk mengoyak manusia tak berdosa yang dalam sekaratnya masih berharap bisa bertemu dengan kedua orang tuanya. Monster besar itu membuka mulutnya, meski si anak memohon sambil menangis-nangis untuk tidak dimakan — makhluk lapar itu tidak sekalipun peduli padanya. Yang penting untuknya sekarang adalah mengisi perutnya yang lapar ingin makanan. Bau darah dari bocah itu telah mengundangnya untuk berhasrat menerkam.

[M] I FELL IN LOVE WITH THE DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang