50+ votes
30+ commentsKalau dua syarat itu terpenuhi, kita bakal lanjut
°°°
Cinta, cinta, dan cinta. Apalah itu yang artinya cinta, Sehun bisa-bisa pusing sendiri kalau disuruh memikirkan itu terus. Buku-buku romansa pun dibawanya dari rak-rak khusus untuk buku. Ya, memang ada sudut khusus di rumah yang disiapkannya bak perpustakaan yang menyimpan aneka cetak buku dari yang paling tua hingga yang paling baru terbit. Haruskah sastra-sastra romansa dari William Shakespare, Kahlil Gibran, atau Pablo Neruda, atau para pujangga romansa lain ia baca dan resapi maknanya.
"Ah sialan memang, betapa menyedihkannya orang-orang ini mengemis cinta."
"Buku-buku sastra dengan tema romansa ini bukan tipeku memang, kalau bukan karena ratu yang kuanggap sebagai ibuku sendiri tak mungkin aku menyimpan ini semua."
Pelajaran tentang bahasa cinta nyatanya jadi satu-satunya hal yang tak bisa Sehun pahami sepanjang hidupnya sebagai makhluk abadi. Semua karya sastra kuno itu kembali ia simpan di rak sesuai dengan tempatnya semula. "Haruskah aku berpujangga di depan Yoona, ah sial menyedihkan sekali kalau itu terjadi." Yang ada Sehun merasa harga dirinya jatuh jikalau ia benar-benar berpujangga di depan gadis manusia pemilik darah yang candu aromanya sekaligus gadis yang memiliki kristal yang dicari ratu vampir, Rammona Rosseau.
Beep... beep...
Suara dering ponsel menghentikan Sehun yang berfilsafat sendiri mempertanyakan mengapa manusia memiliki perasaan bernama cinta dalam hidupnya. "Ya halo?" Kenyataan menampar Sehun untuk harus segera berangkat ke rumah sakit, mengenakan identitasnya sebagai dokter bedah spesialis onkologi di sebuah rumah sakit. "Ah ya aku dalam perjalanan menuju rumah sakit," Sehun lirik arloji di pergelangan tangan kirinya. "Lakukan saja anestensinya, aku akan sampai ke sana tidak lama lagi!"
Daripada kecepatan mobil yang akan tersendat lampu merah sehingga memperpanjang waktu perjalanan, rasanya Sehun harus pergi dengan kekuatan lari cepat miliknya sendiri untuk hari ini. Gara-gara tumpukan karya sastra ia hampir lupa kalau hari ini ada operasi yang harus dilakukannya di meja bedah.
"Kecepatan yang baik, daripada dengan kencana besi yang harus berhenti ketika lampu merah, berlari dari hutan sampai ke sini ternyata lebih masuk akal kecepatannya."
Setelah dihitung dengan membandingkan perbedaan waktu yang Sehun lalui lewat jam tangannya, nyatanya pergi dengan kekuatan lari cepat miliknya lebih efektif daripada mengendalikan setir mobil yang harus dibuat berhenti ketika lampu merah, ketika jalanan lebih padat, dan ketika ada orang menyebrang di jalan.
Ngiinggg...
Radar Sehun bergerak dengan panca inderanya yang peka akan kehadiran Yoona yang lewat di arah yang sama dengannya. Pandangan keduanya saling bertemu, kali ini Sehun cukup memperhatikan Yoona yang berjalan lebih dulu darinya tanpa melakukan pergerakannya. Hanya sepasang hazel miliknya yang terus memperhatikan gadis manusia itu sampai benar-benar jauh tak terlihat lagi lewat indera penglihatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] I FELL IN LOVE WITH THE DEVIL
Fanfiction🔞M A T U R E C O N T E N T🔞 I fell in love with the devil and now I'm in trouble Siapa makhluk itu? Apa benar ia mencintaiku? Atau ia hanya iblis yang memanfaatkanku? Tentang Lim Yoona, gadis biasa yang mulai khawatir dengan pria berdarah dingin...