40+ votes
20+ comments°°°
Sore itu, Yoona diantar Sehun pulang dengan sedan hitam yang biasa Sehun kemudikan. "Oh ya ampun, aku lupa kalau hari ini aku harus belanja stok persediaan sekaligus membeli bahan-bahan untuk makan malam." Di tengah perjalanan, Yoona baru ingat kalau ia harus membeli persediaan kebutuhan rumah sekaligus mencari bahan pangan untuk hidangan makan malam kali ini. Kebetulan lampu merah tempat kendaraan sedang berhenti sekarang memiliki empat cabang pilihan untuk dilalui."Sehun sepertinya kau hanya perlu turunkan aku di halte depan jika lampunya sudah berubah hijau!"
Yoona bersiap untuk menekan tombol pelepas sabuk pengaman karena ia memutuskan untuk turun di halte depan yang akan segera dilalui segera setelah lampu lalu lintas berubah hijau. "Ah untuk apa kau turun di halte?" Tanya Sehun kurang setuju. "Kau punya aku, aku yang akan mengantarmu untuk belanja keperluanmu itu." Kata Sehun dengan nada datar khasnya.
"Tidak, aku tak mau merepotkanmu!"
"Aku yang akan menurunkanmu di tengah jalan kalau kau tidak mau aku mengantarmu!"
Titah Sehun yang selalu menekan kalimatnya membuat Yoona urung melepas sabuk pengamannya. "Aku pacarmu, seharusnya kau tahu apa fungsiku. Sampai saat ini kau kadang merasa tidak nyaman padaku, kenapa?" Tanya Sehun melanjutkan perjalanan setelah rambu lalu lintas menyalakan warna hijaunya. "Kau tahu, aku mulai belajar caranya beradaptasi denganmu agar kau merasa nyaman denganku. Kenapa jadi kau yang menjauh hmm?"
Sehun mencuri kesempatan untuk menengok ke arah wanita yang duduk di jok sampingnya. "Jujur aku masih belum mengerti mengapa sedrastis itu kau berubah, Sehun. Sifatmu yang dingin perlahan mulai menghilang dan aku tidak mengerti mengapa itu terjadi."
Sudut bibir Sehun menunjukkan lekukan bibir yang naik ke atas — seringai mengarah pada senyum yang begitu kilat sambil mengelus kepala Yoona di sampingnya. "Dulu kau sering protes karena sikap dinginku, aku melakukan ini agar kau yakin kalau yang kulakukan padamu bukanlah bualan."
"Oh ya bagaimana kalau malam ini biar aku saja yang membuatkan makan malam untukmu dan ayahmu?"
Terpikir kalau biar sekalian saja Sehun yang membuat hidangan makan malam di rumah Yoona. "Jangan bilang kau akan memamerkan keahlianmu sebagai mantan juru masak di depan ayahku, Oh Sehun!" Telunjuk Yoona mengarah langsung ke Sehun ketika wanita itu berujar.
"Memang kenapa?"
"Bukankah tidak ada salahnya kalau seorang dokter bedah juga pandai menggunakan pisaunya di dapur?"
"Eeemmm... yaaa.. memang bukan masalah sih tapi..."
"Sudahlah, kita sudah sampai di depan swalayan!"
Tak terasa ternyata perjalanan menuju toko serba ada sudah sampai pada tujuan. Sehun menekan dan melepas seatbelt-nya lalu turun dari mobil. Ia pergi ke sisi sebelah untuk membukakan pintu Yoona. "Ayo tuan putri, kita sudah sampai!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] I FELL IN LOVE WITH THE DEVIL
Fanfiction🔞M A T U R E C O N T E N T🔞 I fell in love with the devil and now I'm in trouble Siapa makhluk itu? Apa benar ia mencintaiku? Atau ia hanya iblis yang memanfaatkanku? Tentang Lim Yoona, gadis biasa yang mulai khawatir dengan pria berdarah dingin...