Matahari nampak mulai memunculkan sinarnya dengan malu-malu.
Di sebuah kamar yang tidak terlalu luas itu, seorang gadis nampak masih bergelung dengan selimut tebalnya.
Cklek
Pintu terbuka menampilkan seorang wanita paruh baya yang masih terlihat muda, dengan usia 35 tahun itu, menggelengkan kepalanya melihat putrinya yang nampak nyenyak dalam tidurnya.
"Sayang bangun yuk, udah pagi loh ini" ucapnya sambil mengelus surai rambut sang anak lembut.
"Eungh" lenguhnya yang semakin mengeratkan genggaman tangannya pada kain tebal dan kembali menutup semua tubuhnya dengan kain tebal itu.
Srak
Sang ibu membuka tirai yang menutupi jendela sang putri guna menyinari kamar yang gelap itu.
"Bee ayo dong sayang bangun, katanya mau bantu Momma buat kue" ucap sang ibu lembut sambil menarik paksa selimut itu dari genggaman sang putri yang semakin erat.
"Lima menit lagi Momma... " rengeknya yang semakin mengeratkan selimut itu.
"Nggak ada ih, sekarang hari senin loh" ucap kembali sang ibu.
"Iya, tapi kan Bee libur Mommm... " rengeknya yang masih betah menutup matanya, hanya mulutnya saja yang bangun, tapi tidak dengan raga dan matanya yang setia menutup itu.
"Iya, tapi nggak harus tiduran mulu dong, memang sekarang kamu libur persiapan untuk pendaftaran sekolah baru, tapi nggak boleh males-malesan dong sayang" omel sang ibu.
"Hem.. " racaunya sambil berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok giginya.
Dugh
"Aw, jidat aing sakiiittt" ucap Grizz dengan sedikit berteriak, dan mengelus-elus jidatnya yang baru saja kena hantam.
"SIAPA SIH YANG NARUH PINGGIRAN PINTU DISINI" teriaknya lagi setelah melihat apa yang dia tabrak tadi.
'Pantes sakit anjir, orang yang aing tabrak pinggiran pintu yang mancung' batinnya.
Marcella yang mendengar itu hanya bisa terkekeh.
"Hati-hati dong sayang, ketabrak kan jadinya" ucap sang ibu yang hanya dibalas anggukan kepala oleh Grizz.
Marcella hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku sang anak.
"Dasar" gumamnya kecil, dan meninggalkan kamar Grizz menuju lantai 1 untuk menyiapkan bahan-bahan adonan kue.
"Assalamu'alaikum, pagi Momma ku tersayang" ucapnya saat sudah sampai dipintu dapur lantai satu, dan mencium pipi kanan Marcella.
"Wa'alaikumussalam sayang, pagi juga" ucap Marcella dengan menyatukan hidungnya dengan hidung sang putri.
Grizz yang mendapatkan hal itu hanya terkekeh.
"Jadi Bee harus bantu apa?? " tanya Grizz.
"Emm kamu bantu ulekin adonannya aja ya" ucap Marcella kepada Grizz.
"Ok" balas Grizz.
"Momma Bee merasa jadi pengangguran" ucap Grizz dengan mengerucutkan bibirnya.
".. Ya kalau gitu Bee bantu Momma saja, lalu setelah sudah ada jadwal pendaftaran sekolah yang kamu minati, nanti baru kamu bilang ke Momma, hanya untuk sementara saja bantunya, sekalian kita habiskan waktu Momma sama Bee, bagaimana? " jawab panjang Marcella kepada Grizz.
"Oke baiklah" ucap Grizz sambil memeluk tubuh ramping Marcella.
"Momma memang yang terbaik" lanjutnya lagi dengan mengeratkan pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grizzelle [Sudah Dibukukan]
RandomHanya berisi cerita random antara Grizz dan Abang-abangnya. Setiap part berbeda-beda, ada yang panjang, ada yang pendek. Maaf kalau ada typonya 😊🙏 Lagi proses penerbitan, sementara hiatus dahulu :) Ingin melihat spoiler novel? cek ig @aprrhijau...