3

2.4K 123 0
                                    

Detik berganti detik, menit berganti menit, hari berganti hari dan tidak terasa saat ini memsuki hari dimana Grizz mulai masuk kesekolah barunya, yang dulu memakai seragam biru putih, sekarang telah memakai seragam putih abu.

Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah MOS diadakan.

"Sayang bangun yok, Bee nggak mau kan dihukum dihari pertama masuk setelah MOS? " tanya sang ibu.

"Hem iya" balasnya dengan berjalan gontai menuju kamar mandi.

"Eits nggak bisa, anda nggak bisa menubruk saya lagi" ucapnya sambil berkacak pinggang di depan pinggiran kamar mandi, namun

Bugh

Pinggiran pintu memang sudah Grizz lewati dengan aman, tapi ia lupa membuka pintu kamar mandi terlebih dahulu, jadilah jidat dia yang membentur pintu.

"Astaghfirullahalazim sayang, hati-hati dong" ucap Marcella mendekati Grizz dan mengelus jidat Grizz pelan.

"Sakittt hiks" rengeknya

"Udah-udah sana mandi, nggak papa, nanti Momma obatin" ucapnya lembut.

"Hem" balasnya sambil menggerutu.

"Assalamu'alaikum Momma" ucap Grizz menuruni tangga, dan langsung duduk di depan kursi sang ibu.

"Wa'alaikumussalam" balas Marcella.

"Sini" lanjutnya lagi sambil menyuruh Grizz mendekat.

Grizz hanya patuh dan mendekatkan diri pada Marcella.

"Baiklah, ayok berangkat" ucapnya yang sudah mengobati memar didahi sang anak, sambil menatap sang anak yang masih mengerucutkan bibirnya.

"Sudah-sudah, mau dicipok ayam bibirnya? " tanya Marcella sambil memperagakan tangannya seolah-olah itu adalah mulut ayam.

"Nggak mau, pasti sakit" balas Grizz dengan memegang mulutnya.

"Yaudah yok, nanti telat" ucap Marcella sambil menggandeng tangan Grizz lembut.

"Hem" balasnya.

Dan disinilah mereka berada, di depan sekolah Senior High School, atau lebih kerap dikenal SHS.

"Baiklah, Bee keluar ya, Assalamu'alaikum cup" ucap Grizz dengan membuka pintu mobil, tapi sebelum melangkah keluar, Grizz menyempatkan untuk mencium pipi kiri Marcella.

"Wa'alaikumussalam, belajar yang bener ya cantik" ucap Marcella dari dalam mobil, yang hanya dibalas acungan jempol oleh Grizz.

Grizz melangkahkan kakinya menuju kelasnya, namun belum sempat ia masuk, pintu masuk sudah ditutup dengan tidak elitnya oleh orang didalam, yang dimana itu kembali menghantam luka memar Grizz yang belum sembuh total.

"KAMPRET, sapa sih yang nutup nih pintu" teriaknya ketika sudah membuka pintu dengan kebar-barannya.

"Kenapa?, nggak suka? " tanya sang pelaku.

"Jidat aing ya, padahal tadi belum sembuh" ucapnya sambil menunjuk kearah jidatnya yang terbalut perban.

"Owh" balas seseorang tadi.

"WHATT" balas Grizz setengah berteriak.

"Yaudah maaf, gitu doang ribet" ucapnya yang mampu membuat amarah Grizz diujung tanduk.

Sebelum Grizz menjawab sudah terdengar suara bell yang menandakan waktu bagi para siswa untuk kumpul dilapangan upacara untuk melaksanakan upacara hari senin.

"Dahlah ayok" ucap Fiona kembaran Fiola selaku teman baru Grizz.

"Hem" balas Grizz.

'Anjir pusing, mana panas pula' batin Grizz yang sedang menahan pening dikepalanya.

Grizzelle [Sudah Dibukukan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang