8

1.7K 86 2
                                    

Setelah semua masalah sudah diselesaikan dengan kepala dingin, ya meskipun sempat terjadi perkelahian antara Diandra dan Grizz, tapi semua orang tua menyetujuinya.

Diandra segera dibawa kerumah oleh ayahnya untuk melakukan pemulihan, kenapa tidak ke rumah sakit?, ya itu karena Diandra pasti akan menggunakan alasan itu untuk bisa kabur.

"Bisa kita bicara? " tanya Gabriell pada Marcella.

"Hem baik, boy tolong bawa Bee ke UKS " perintah Marcella yang langsung dituruti oleh Eliseo.

"Saya meminjam ruangan ini untuk berbicara dengan mantan istri saya" ucap Gabriell dingin.

"Baik, kalau begitu kita izin keluar" ucap guru bk yang langsung diikuti oleh yang lain.

"Jadi? " ucap Gabriell to the poin.

"Ya begitu, bukannya anda ingat sendiri, malam itu" balas Marcella santai.

"Maaf" balas Gabriell dengan mengubah nada bicaranya sedikit lembut.

"Huuufftt sudahlah, itu sudah lama, tidak baik untuk kita terus seperti ini, jika anda ingin bertemu dengan Bee silahkan, saya tidak melarang, tapi saya harap saya juga bisa bertemu dengan putra saya" jelas panjang Marcella.

"Apakah boleh?, apakah dia tidak membenci saya? " tanya Gabriell.

"Saya tidak pernah mengajarkannya untuk membenci siapapun itu, selama ini pun Bee merindukan ayahnya" jelas Marcella.

"Baiklah, terimakasih, kamu boleh bertemu dengan Ziel" balas Gabriell dengan tersenyum tipis.

Kita tinggalkan mereka berdua dan beralih ke UKS dimana Grizz dan Eliseo berada.

Saat ini Eliseo tengah memandangi wajah teduh Grizz yang tengah tertidur tenang.

"Maaf" lirih Eliseo pelan sambil mengelus tangan Grizz hangat.

Tok... Tok... Tok

"Chal belum bangun kak? " tanya Fiona saat memasuki ruang UKS, yang diikuti oleh Barra, Tercio dan Fiola dibelakangnya.

"Hm, seperti yang kamu lihat" balas Eliseo tanpa melihat kearah Fiona.

"Kalau gitu, kita tinggal ya?, tenang gw ijinin lu ke guru, kalau lu masih nemenin adek lu" ucap Tercio yang hanya mendapat deheman Eliseo sebagai jawaban.

"Yaudah ya kita pergi dulu, Assalamu'alaikum" ucap Barra sambil menutup pintu UKS.

"Wa'alaikumussalam" balas Eliseo.

Oh ya, Tercio, Fiola dan Fiona itu non-muslim ;)

Sudah 6 jam berlalu sejak Grizz pingsan.

"Adek nggak mau bangun? " tanya Eliseo yang masih setia menunggu Grizz untuk membuka matanya.

Ceklek

Suara pintu yang terbuka tidak membuat Eliseo terganggu dari acara melihat Grizz yang masih setia menutup mata.

Marcella yang melihat itu hanya melihat sang putra dengan tatapan sedihnya.

Merasa ada tangan yang mengelus kepalanya, Eliseo mendongakkan kepalanya dan melihat Marcella yang tengah tersenyum, Eliseo yang melihat itu langsung memeluk tubuh ramping Marcella erat.

"Udah jam pulang, Abang nggak mau pulang? " tanya Marcella yang masih setia mengelus puncak kepala Eliseo.

"Nunggu adek" balas Eliseo bergumam, Eliseo semakin mengeratkan pelukannya, dan mengendus-endus perut Marcella.

Marcella yang melihat tingkah Eliseo yang menenggelamkan kepalanya di perutnya hanya terkekeh ringan.

"Adeknya nggak bakal bangun Abang, sebab itu Mommy mau bawa adeknya pulang" balas Marcella.

Grizzelle [Sudah Dibukukan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang