13

914 51 4
                                    

Malam pun telah tiba.

Sehabis makan malam, Arcangel dan Aamod pamit untuk pulang, awalnya twins ingin menginap satu malam lagi, tapi karena Tiara bilang merindukan putra kembarnya, jadilah mereka pulang dengan kue pemberian Marcella.

"Momma kita pulang dulu ya" pamit Arcangel yang diikuti oleh Aamod setelahnya, pada Marcella.

"Iya yaudah, besok kalau mau kesini, kesini aja" balas Marcella.

"Em oke, kita pamit, Assalamu'alaikum" ucap Aamod.

"Wa'alaikumussalam" balas ketiganya yang mengantarkan twins didepan pintu ruko.

"Yuk masuk" ajak Marcella pada kedua anaknya, yang langsung dituruti oleh keduanya.

Eliseo memilih masuk kedalam kamarnya dan Grizz yang melihat itu langsung menyerobot masuk kedalam kamar Eliseo sebelum pintu kamar benar-benar tertutup, membuat Eliseo yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya.

"Kenapa? " tanya Eliseo setelah menutup pintu kamarnya.

"Hehe... Nggak papa" balas Grizz dengan menunjukkan cengiran khasnya.

Eliseo hanya bisa tersenyum sabar menghadapi tingkah Grizz.

Eliseo berjalan menuju ranjang dan merebahkan dirinya, Grizz yang melihat itu mengikuti Eliseo dan merebahkan dirinya di perut Eliseo.

Lama mereka berdiam dengan pikiran yang ntah menuju kemana, terdengar suara getaran ponsel milik Eliseo yang menandakan ada panggilan dari seseorang.

'Daddy'

Itulah nama yang tertera setelah Eliseo mengeluarkan ponselnya dari sakunya.

Eliseo menarik tombol hijau dan mengaktifkan speaker nya.

"Halo boy, bagaimana kabarmu? " tanya Gabriello diseberang sana.

"Baik" balas Eliseo singkat.

Satu menit tidak ada pembicaraan antara Ayah dan anak itu, sedangkan Grizz sendiri mah bodoamat.

Grizz sebenarnya tahu siapa yang menghubungi Eliseo.

"Em Dad kalau nggak ada apa-apa Ziel matiin ya" ucap Eliseo setelah sekian lama terdiam.

"Tunggu, Dad mau nanya, boleh? " jawab Gabriello.

"Em?, ya silahkan" balas Eliseo.

"Abang sendiri dirumah? " tanya Gabriello penasaran.

"Tidak, Momma dikamarnya, kalau Adek, ini tiduran diperut Abang" balas Eliseo.

Grizz yang sedaritadi menutup matanya mulai membuka matanya kala mendengar namanya dipanggil.

"Daddy mau ngobrol sama Adek? " lanjut Eliseo dengan bertanya kepada Gabriello.

"Kalau Adeknya tidur biarin aja, tapi emang Adeknya mau ngobrol sama Dad? " balas Gabriello dengan bertanya diakhir.

"Kenapa Bee harus tidak mau bicara dengan Dedda? " sela Grizz setelah Gabriello menyelesaikan kata-katanya.

"Eh...? " Gabriello yang mendengar suara Grizz, ia tercekat, dia tidak tahu harus menjawab apa.

"Bukan begitu, bukannya Adek marah karena Dadd nggak pernah ada dihidup Adek dan baru muncul sekarang?, dan juga Adek benci Daddy" balas Gabriello dengan mengeluarkan apa yang berada di lubuk hatinya yang semenjak beberapa minggu terakhir mengganjal.

"Kata siapa, Bee nggak pernah berpikir untuk membenci Dedda kok, dulu memang pernah berpikir seperti itu, tapi karena Momma bilang itu tidak baik jadi Bee hanya rindu... Bukan benci" balas Grizz dengan menggantungkan kalimatnya diakhir.

Grizzelle [Sudah Dibukukan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang