Paginya di mansion keluarga Albert, tengah disibukkan dengan urusan mereka masing-masing.
Sedangkan dikamar Grizz, sang empu pemilik kamar tengah memohon mohon supaya bisa masuk sekolah.
Grizz merasa bahwa ia sudah pulih dari sakitnya, meskipun suhu tubuh nya masih agak panas.
"Dedda..... Ya... Boleh ya... " mohon Grizz dengan mata yang hampir menangis.
"Tidak" tegas Gabriello dengan menghadap arah lain. Jujur saja sebenarnya ia juga lemah dengan tatapan memohon Grizz, namun ini demi kebaikan sang anak.
"Deddaaaaa.... " rengek Grizz semakin menjadi, sambil menggoyang goyangkan lengan sang Ayah.
"Mommaa... " rengek Grizz dengan menghadap Marcella yang tidak jauh dari tempat nya, bahkan air mata Grizz sudah menetes.
"Heuk... Bee mau sekolah... " rengek Grizz.
Eliseo yang sedari tadi hanya menonton dari kejauhan sudah merasa iba dengan sang adik.
"Momm, Dadd, biarkan Adek sekolah aja, Abang yang jagain kok, tenang aja" ucap Eliseo pada akhirnya.
Grizz yang sedari tadi murung, merasa bahagia secara tiba-tiba, karena Eliseo membelanya.
Gabriello menatap netra sang putra lekat lekat.
"Huft... Oke Sweetie boleh sekolah, tapi Dadd yang nganterin sampek kelas sweetie, tidak ada bantahan!! " balas Gabriello pada akhirnya.
"Yang kedua, boy jangan sampek Adek nya kenapa napa" peringat Gabriello pada Eliseo yang langsung diangguki kepala semangat oleh sang empu.
"Baik Dadd" balas Eliseo.
Grizz saat ini tengah merutuki dirinya, 'kenapa nggak dari tadi aja ya minta tolong sama Abang, ih bodoh banget' kira kira seperti itu rutuk nya.
»»————> SKIP <————««
Kali ini ruang makan di penuhi oleh rengekan Grizz yang terus saja diganggu oleh Aamod.
Sedari tadi Aamod terus menerus mengganggu Grizz yang tengah memakan nasi dan lauknya, dengan menoel-noel pipi Grizz yang tengah mengunyah makanannya.
"Abang ihhhh" geram Grizz.
"Hehe, abisnya lucu gitu, pipinya ngembung kek ikan buntal" balas Aamod sambil terus menerus menekan nekan pipi Grizz.
"Abaaaanggg" rengek Grizz, namun tak dihiraukan oleh Aamod.
Plakk
Eliseo yang sudah geram pun mengeplak tangan Aamod sampai sedikit memerah.
"Awsh, sakit Bang" ringis Aamod.
Sedangkan Eliseo tidak peduli dan melanjutkan acara makannya, Grizz yang melihat itu hanya mengejek Aamod.
Sedangkan Aamod diseberang sana sudah tersenyum jahil. 'Lihat aja nanti' batin Aamod.
"Bang Mody seperti mau merencanakan sesuatu hal yang gila, Bee tidak mau bersama Bang Mody"" celetuk Grizz yang mana membuat suatu keluarga menoleh memperhatikan Aamod yang masih tersenyum jahil.
Pletak
Arcangel menabok kepala sang Adik yang hanya berbeda lima menit darinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grizzelle [Sudah Dibukukan]
AcakHanya berisi cerita random antara Grizz dan Abang-abangnya. Setiap part berbeda-beda, ada yang panjang, ada yang pendek. Maaf kalau ada typonya 😊🙏 Lagi proses penerbitan, sementara hiatus dahulu :) Ingin melihat spoiler novel? cek ig @aprrhijau...