14

886 52 0
                                    

Matahari sudah mulai menampakkan sinarnya.

Di ruko milik Marcella, Grizz dan Eliseo sedang bersiap untuk melakukan joging.

Setelah Grizz dan Eliseo berpamitan kepada Marcella, mereka mulai melangkahkan kaki mereka untuk berkeliling komplek.

Suasana komplek sekitaran ruko Marcella bisa dibilang cukup ramai, mengingat lokasi komplek mereka berada di perbatasan antara kota dan desa, jadi ada sedikit suasana pedesaan dan perkotaan saat pagi dini hari.

"Bang, beli minuman yuk" ucap Grizz yang sedari tadi menahan rasa hausnya.

"Minuman apa? " balas Eliseo.

"Yaaa apa kek, pokoknya yang nggak terlalu dingin dan nggak terlalu panas juga, sekiranya pas lah bang di pagi-pagi gini" balas Grizz panjang lebar.

"Milkshake? " tanya Eliseo menawarkan.

"Terlalu dingin" balas Grizz.

"Teh anget, jeruk anget? " balas Eliseo lagi sambil merekomendasikan minuman yang sedang dia pikirkan.

"Terlalu panas" balas Grizz lagi.

"Panas darimana Dek, itu anget" balas Eliseo yang tak Terima.

"Gini yang Bang, ya emang sih itu disebut teh atau jeruk 'anget' tapi kan itu awalnya panas Bang, jadi harus nunggu biar anget dulu kan? " balas Grizz menjelaskan yang hanya mendapatkan anggukan kepala Eliseo.

"Nah Bee maunya tuh yang langsung minum aja, gituuu.... " lanjut Grizz menjelaskan.

"Nah terus apa dong? " balas Eliseo dengan bertanya.

"Bee maunya minuman yang ada unsur semacam kayak kopi atau nggak ada rasa oreo nya" balas Grizz.

"Pagi-pagi nggak baik minum minuman seperti kopi" balas Eliseo menceramahi Grizz.

Grizz memilih tidak membalas jawaban Eliseo, soalnya dia tahu kalau di jawab pasti nanti dia sendiri yang akan kena omelan panjang Eliseo.

"Yaudah mau minum apa kalau gitu? " balas Eliseo kembali bertanya.

"Emmm, ice cream boleh? " balas Grizz setelah berpikir selama beberapa menit.

Eliseo yang mendengarnya hanya menatap Grizz datar.

Grizz yang mendapatkan tatapan Eliseo yang menjadi datar, ia menelan ludahnya dengan susah payah, namun ia berpikir bahwa ia tak boleh menyerah disini dan tetap kekeuh dengan keinginannya.

"Ayolah Bang pweaseee" ucap Grizz setelah beberapa menit terdiam dan mengeluarkan puppy eyes andalannya untuk merayu Eliseo.

Sebenarnya Eliseo tak tahan dengan puppy eyes yang dikeluarkan oleh Grizz dan ingin mencubit pipi gembul Grizz yang chubby, namun ia tahan.

"Nggak" jawab Eliseo dengan menolak mentah-mentah permintaan Grizz.

"Ihhh ayolah Baaaanggg" ucap Grizz dengan mengayun-ayunkan lengan kanan Eliseo, tidak lupa masih dengan jurus andalannya.

"Nggak boleh" balas Eliseo.

"Yaudah milkshake aja, tapi nggak usah es" balas Grizz dengan cemberut.

"Emang ada? " tanya Eliseo.

"Ya harus ada!! " balas Grizz.

Jadilah mereka berdua melangkahkan kakinya ke penjual milkshake.

Seperti yang diminta oleh Grizz tadi, sang penjual membuatkan milkshake tanpa es untuk keduanya, untung dia mau, coba kalah nggak, mungkin Grizz akan menggila disitu.

Grizzelle [Sudah Dibukukan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang