Dua

10 4 0
                                    


2. Makan bersama dan jalan jalan.








Sepulang sekolah aleisya mengganti pakainnya dengan baju rumahan sederhana. matanya menatap atap rumah di kamarnya, tak terasa air mata gadis itu jatuh.

"Kangen mama, kangen papa." ucapnya lirih.

Aleisya sudarsono.

Putri dari dahlia dan amar, orang tua nya meninggal dunia saat dia masi kelas 1 smp. Perjalanan yang aleisya harapkan indah ternyata membawa luka besar untuknya.

Kedua orang tua nya tewas di tempat sedangkan dia masi selamat meski banyak luka luka, kecelakaan beruntun yang mengakibatkan banyak korban, salah satunya orang tua aleisya.

"Duhh laper" keluh aleisya lalu beranjak pergi dari kasurnya menuju dapur.

Jam menunjukan jam 3 sore, biasanya setelah ini aleisya akan bekerja di cafe mentari di dekat rumahnya, namun karna libur gadis itu memilih bersantai setelah memasak.

Baru saja ingin memecahkan telur, suara gedoran pintu terdengar, aleisya menaruh kembali telur itu ke tempatnya.

TOK TOK TOK

TOK TOK TOK

"IYA SEBENTAR"

Ceklek,

Pemandangan pertama yang di lihat aleisya adalah wajah datar bara. "loh al, ngapain?" tanya aleisya.

"Buta mata lo? gue ke rumah lo bego malah di tanya ngapain"

Sabar aleisya, bara memang suka marah.

"Iya maksud aku ngapain ke rumah aku?"

Bara berdecak pelan, malas melihat wajah gadis di depannya. "Lo di suruh bunda ke rumah, katanya makan bareng", setelah itu bara pergi meninggalkan aleisya.

"ALL TUNGGUINNN"

Teriakan aleisya terdengar di telinga bara yang mau menyebrang ke rumahnya, rumah nya dan rumah aleisya ber sebrangan hanya di batasi oleh jalanan kecil.

Aleisya berlari kecil setelah mengunci pintu rumahnya. Sekarang gadis itu berada di dalam rumah besar milik keluarga bara.

"ECHAA SAYANGNYA BUNDA" teriak wanita setengah paruh baya, aleisya tersenyum lebar.

"BUNDAAA" keduanya berpelukan sambil tertawa.

"Nakal ya kamu, ga pernah main kesini." wanita yang tak lain ibu bara itu menabok pelan lengan aleisya.

"Padahal rumah tinggal nyebrang loh" omelnya lagi sedangkan aleisya hanya tersenyum kecil.

"Sibuk kerja bun" balasnya.

Rena-ibu bara menggeleng pelan, lalu mengajak aleisya ke meja makan yang sudah ada bara dan gaza -ayah bara.

"Ayo sekarang makan, echa jangan sungkan ya nak" ucap gaza.

Bara yang berada di samping aleisya hanya mendengus sebal, "beban" ucapnya yang hanya di abaikan oleh aleisya.

Setelah makan bersama mereka ber empat berjalan jalan ke mall. Bara awalnya ingin menolak tapi bundanya memaksa, mau tak mau remaja laki laki itu menurut.

"Bara sama echa jalan jalan aja dulu, bunda sama ayah mau pergi ke toko perhiasan" ucap sang bunda.

Bara memejamkan mata nya kesal, sudah ia duga bahwa bundanya pasti akan melakukan hal demikian.

"Iya bara? mau kan nak?"

"Hm" jawab nya cuek.

Rena dan gaza saling melirik lalu saling melempar senyum licik, rencana mereka berhasil meninggalkan bara dan aleisya berduaan.

"Ayo pulang," ajak bara.

Aleisya di sampingnya menoleh, "loh kan kata bunda kita suruh jalan jalan al" ucapnya.

"Gue males, lo aja sana"

"Yahh, tapi aku mau jalan jalan" gumamnya lesu.

"Ck, cepetan. cuma 15 menit, ga boleh lebih" bara berjalan duluan meninggalkan aleisya yang tersenyum senang.

"Allll" panggil aleisya. bara menoleh dan menaikan alis nya satu,

"Aku mau boba" aleisya menunjuk toko boba yang lumayan banyak pembeli.

"Beli lah"

"Tapi aku gapunya uang, mm minjem punya kamu boleh?" tanya aleisya hati hati.

"Nyusahin lo" ketusnya tapi tak ayal berjalan dan mengantri untuk membelikan aleisya boba.

Sekitar 10 menit bara kembali sambil menenteng plastik yang berisi dua boba berbeda rasa.

"Loh beli 2, untuk aku semua?"

"Mata lo, ini untuk gue satunya. udah nyusahin maruk lagi" cibir bara pedas.

"Ya... kannn,"

"Nih ambil gausa banyak bacot, ayo pulang" bara menarik paksa tangan aleisya sehingga remaja itu tersentak kecil.

Setibanya di depan motor ninja miliknya, bara segera menghidupkan lalu membunyikan klakson karna aleisya tak kunjung naik.

"Woy bangsat cepetan anjing" panggil bara di balik helm full face  nya.

"Tapi bunda sama ayah?" tanya gadis itu setelah menaiki motor bara.

"Mereka punya kaki pasti bisa pulang. mending lo pake sekarang ni helm kalo gamau kepala lo pecah karna gue bakalan ngebut."

Aleisya memakai helm bara lalu setelahnya teriakan gadis itu terdengar,

"AAAAAAA ALL JANGAN NGEBUTTT AKU MASI MAU NIKAH"

"ANJING KUPING GUE BUDEK TOLOL DENGER TERIAKAN LO" balas bara berteriak juga.

"TAPI KAMU TERI--"

"LO DIEM ATAU GUE JATOHIN LO SEKARANG?"

Aleisya langsung diam setelah mendengar ancaman bara, laki laki itu menyebalkan.

About tasteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang