Empat belas.

8 3 0
                                    

"Yang sakit itu bukan putus cinta,
tapi udah putus masi cinta"
-Anonim-
.
.
.

14. Berbeda




"Huaaaa hiks hiks, r-rese banget hiks"

Sudah sekitar 30 menit zeva menangis sesunggukan di kamar damian. Untung nya kedua orang tua damian lagi pergi kondangan.

"Ck, udahh napaa anjir. Ga pegel mata lo nangis terus?" kesal damian.

"HUAAAAAA HIKS, GAMAU PUTUSSSSS"

Tissue terakhir yang di gunakan oleh zeva untuk menghapus air mata dan ingusnya.

sroott

Damian bergidik jijik. "LO JANGAN BUANG INGUS LO SEMBARANGAN WOI"

"DIEM BISA GASI?! MENDING LO PUTAR LAGU NYA MAHALINI"

Damian memutar lagu milik mahalini yang berjudul 'sisa rasa'.

Mengapa masi ada? sisa rasa di dada
Di saat kau pergi begitu saja..

Zeva semakin sesunggukan mendengar lagu sad milik mahalini. "Hiks, hiks"

Damian menyumpal telinga nya dengan bantal. Sial, hampir satu jam zeva menangis. Dan hampir satu jam juga damian mengumpat terus terusan.

Damian mengernyit saat tidak mendengar suara tangisan zeva, laki laki itu membuka bantal yang menutupi bagian wajahnya.

Dan yang dia lihat adalah zeva yang tertidur. Damian menggeleng pelan sekaligus meringis melihat mata zeva yang bengkak, dan hidungnya yang merah.

"Ini mah percis banget sama badut" celetuk damian.

🦁🦁🦁

Aleisya saat ini tengah bersantai di ruang tamu, di sampingnya sudah ada se toples makaroni pedas.

Mas farrel calling

Aleisya mengangkat dalam dering pertama.
"Iya mas? kenapa?" tanyanya.

"Kamu bisa ke cafe sebentar ga cha? soalnya nana ga masuk, nanti malem kamu ga usah dateng kalo mau dateng sekarang."

"Gitu ya mas? yaudah echa siap-siap dulu."

"Iya cha, hati-hati."

Tut.

Aleisya mematikan tayangan televisi lalu bergegas naik ke atas untuk bersiap-siap.

Gadis itu membuka pintu kamar. Hal yang pertama kali di lihat adalah bara yang sedang memainkan hp nya.

Bara melirik sebentar ke arah gadis yang berdiri di pintu kamar, lalu setelah nya kembali fokus ke layar hp.

Aleisya berjalan ke arah walk in closet dan mengganti pakaian nya yang semula hanya kaos oversize dan celana pendek di atas lutut.

Setelah mengganti pakaian nya, gadis itu berjalan ke arah bara. "Al, aku hari ini ke cafe ya. Soalnya mas farel nyuruh ke cafe sekarang."

"Hm"

Bara menatap gadis di depan nya yang juga menatap nya. "Berangkat pake apa?".

About tasteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang