Tujuh

6 4 0
                                    

Happy reading!-♡

Random Question:

Lbh mau friendzone or Beda agama ?

.
.
.

Selamat hari raya idul adha gais



7. Yes or no, bara?







"Bar, udah malem,lo gamau balik gitu? apa lo mau nginep di basmen?" (basmen= bascamp mendoan) Tanya vino yang sudah berdiri untuk bersiap siap pulang.

"Mau pulang" balas bara.

"Gue duluan" bara langsung berjalan ke arah motor ninja nya dan langsung tancap gas melaju meninggalkan basmen.

"Lah pe'a. di tinggal" gumam vino.

Damian di sampingnya menepuk bahu vino pelan, "Sabar, lo kan udah sering di tinggalin pin".

"Damianjing"

Vano berdecak pelan, "Ayo pulang, mau lo berdua di ganggu penunggu sini?" tanya vano setelah berada di atas motor nya.

"Babi, lo ngapa ngomong gituan pano. udah tau gue porno--- eh parnoan" tutur damian.

BRAK

"ANJING BABIKETU" Teriak vino dan damian bersamaan. mereka melotot horor pada kursi yang jatuh sendiri,

"Pulang pin, pan, pulang, penunggunya ngamuk" ucap damian cepat.

Lalu setelahnya ketiga manusia itu melajukan motornya dari basmen.

🦁🦁🦁

Jam 9 malam bara baru pulang ke rumahnya, ia membuka pintu dengan kunci cadangan yang selalu di bawanya.

Setelah terbuka, laki laki berperawakan jangkung itu langsung melangkah kan kaki nya menuju ke lantai atas kamarnya.

Tapi, di pijakan tangga pertama, suara bariton milik ayahnya terdengar.

"Albara, ayah mau bicara" ucap gaza dengan suara beratnya yang khas.

Bara diam, tidak menoleh.

"Bicara apa yah? tentang pertunangan itu?" tanya bara.

"Kita ke ruang tamu dulu, ayah mau bicara ke kamu."

Bara terdiam untuk beberapa detik, lalu laki laki itu berbalik dan berjalan di belakang ayahnya.

"Mau bicara apa? bara cape pengen tidur" ucap bara sesaat setelah duduk di sofa.

Gaza mendengus pelan, "Idihh gaya kamu mau tidur jam 9, paling juga nanti jam 2" cibirnya dengan mata sinis ala ibu ibu depang gang yang sedang ghibah.

"Ck, cepetan yah"

Gaza menggeleng pelan melihat tingkah laku anaknya. "Padahal gue sama bunda nya dulu baca bismillah dah, kenapa modelan yang keluar ke gini."

Gaza menyengir saat di tatap dengan datar oleh sang anak. "Santai dulu. ayah mau cerita"

"Ayah cuma mau bilang ke kamu, alasan ayah nge jodohin kamu dan aleisya bukan karna semata mata orang tua aleisya deket sama ayah atau bunda. Tapi, sebelum kecelakaan beruntun itu, papa sama mama nya aleisya berpesan ke ayah dan bunda,

Mereka berpesan untuk menjaga aleisya, membiarkan aleisya berada di samping kamu karna mereka percaya ke kamu bar. Jadi ayah mohon ke kamu, terima pertunangan ini. Demi ayah sama bunda, rasa cinta itu akan hadir dengan seiring waktu bar"

Bara diam menyimak cerita sang ayah, dia ingin menolak. Tapi, melihat ayahnya yang memohon, laki laki itu jadi tidak tega.

Melihat keterdiaman sang anak, gaza mendesah pelan. "Jadi? yes or no bara?"

"Yes" jawab bara.

"Huft, kerja bagus bar. Ayah percaya ke kamu, tolong jaga aleisya ya bar. Dia gadis baik" Tutur sang ayah lalu berpamitan untuk pergi ke kamarnya.

Bara pun berjalan meninggalkan ruang tamu dengan perasaan yang berkecamuk.

ceklek

Laki laki itu membuka pintu kamarnya, bau paper mint tercium saat pintu kamar nya di buka. Kamar dengan nuansa hitam itu terlihat sangat rapi, dan bersih.

Bara berjalan ke arah balkon, lalu matanya menyipit melihat aleisya berbicara dengan laki laki yang tidak ia kenali.

Mata tajam nya terus melihat intraksi keduanya yang bisa di bilang dekat. Lalu setelahnya laki laki itu pergi meninggalkan aleisya yang tersenyum kecil.

"Cih, murahan" ucapnya pelan.

"Udah tau mau tunangan, tapi masi keluyuran sama cowo lain." lanjut bara.

Sedangkan di bawah sana, aleisya yang tak sengaja melihat ke atas termangu melihat sosok bara yang juga sedang melihatnya.

Tatapan itu, entah kenapa membuat hati aleisya takut dan juga senang dalam waktu bersamaan.

Nyatanya, rasa suka yang ia kubur dalam dalam kepada sosok tetangga galaknya itu masi ada.

"I love you Al," ucap aleisya pelan lalu memasuki rumahnya.

Sedangkan di atas balkon, bara mengernyit saat gadis itu seperti mengatakan sesuatu. Tapi tidak ia pahami.

"Tadi dia bilang apa?" Tanya nya pada diri sendiri.

Setan di pojokan bilek : Katanya lo jelek mirip abu lahab.

Malaikat di samping setan bilek : Bohong! catet, dosa!

About tasteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang