4. Kuah baksoSiang itu kantin di SMA CAKRAWALA di padati oleh siswa dan siswi yang kelaparan, tak beda jauh dari aleisya dan zeva yang menatap antrian dengan senyuman tabah.
"Ze, kita kelamaan deh kayaknya. kamu liat kan? mereka kayak ga di kasi makan se abad" ucap aleisya kepada zeva di sampingnya.
"Iya deh cha, kita kalah jauh. mending makan bakso di warungnya mang umang yu! sekalian disana kan ada banyak pohon jadi kita bakalan nikmati udara segarrr"
Setelahnya, kedua gadis itu berjalan ke samping sekolah di mana penjual kaki lima berada, salah satunya mang umang tukang bakso langganan mereka.
Setibanya di warung mang umang zeva langsung berteriak, "MANG UMANG BAKSONYA 2 YA SEPERTI BIASAA." Teriak gadis itu cempreng.
Mang umang yang sudah biasa dengan teriakan zeva hanya menggeleng pelan. "SIAP NENG NENG GEULISS," balas mang umang.
"Baidewe baswey nih cha, gue nanti sore mau hiling hiling ke pantai. ikut ga beb?" tanya zeva saat pantat aduhai nya sudah lesehan di tikar yang memang di sediakan mang umang.
"Gabisa zeze, kan kamu tau kalo aku itu kerja di cafe" jawab aleisya.
Zeva menyengir kayak kuda, "oh iya gue lupa hehe. emang sekarang udah bagian lo yang shif sore?" tanya nya yang di angguki oleh aleisya.
Beberapa menit kemudian mang umang membawa nampan berisi 2 bakso dan 2es teh.
"Mangga di makan neng geulis"."Tencuuu mang"
"Makasi mang"
Balas keduanya, mang umang memberikan dua jempol lalu berjalan ke warungnya lagi.
"Nehhh, emang ya bakso dengan banyak saos sama sambal ke gini enaknya manjalita euy" Ucap zeva lalu memakan pentol kecil dari basonya.
"Lebih enakan yang putihan kaya gini ze, rasa bakso nya lebih enak" balas aleisya.
"Halah semuanya enak kecuali makanan basi" zeva tertawa tanpa sengaja tangannya menyenggol mangkuk milik aleisya yang masi di pegang gadis itu. Alhasil kuahnya tumpah tepat mengenai area dada milik aleisya.
"INNALILLAHI YA ALLAH ASTAGHFIRULLAH MAAP CHA NO SENGAJA" teriak zeva panik sedangkan aleisya berdesis pelan saat area dadanya panas.
"Panas ze," keluhnya pelan sambil mengipasi dadanya dengan tangan.
"Duhh gue bingung ya allah ini harus begimane. bentar bentar, MANGG HELEP MANG HELEP"
Mang umang yang sedang mengupas gubis langsung kaget mendengar teriakan zeva yang panik. Laki laki berumur 40 an itu langsung berlari ke arah zeva dan aleisya.
"Aduh neng echa kenapa ini teh? ya rabbi ini kenapa pada tumpah semua?" tanya mang umang.
"Aduh itu mang, zeva ga sengaja senggol mangkuk echa terus kuahnya tumpah."
Mang umang menggeleng pelan. "Aduh neng hati hati lain kali mah, kasian itu neng echa nya kepanasan".
Zeva menunduk "iya maaf mang, zeva ceroboh tadi" gumamnya.
"Yasudah neng zeva bawa neng echa nya ke kamar mandi biar neng echa nya bisa ganti baju"
Zeva mengangguk pelan lalu berjalan bersama aleisya menuju toilet, aleisya berada di belakang zeva karna gadis itu berusaha menghindari tatapan laki-laki ke dadanya yang basah akibat kuah bakso.
Zeva menyipitkan matanya lalu berhenti, di ujung ada bara dkk.Zeva tau bara dan aleisya bertetangga maka dengan itu dia ber inisiatif memanggil bara untuk mengantar aleisya ke rumah saja biar bisa mengganti pakaiannya dengan seragam baru.
"ALBARAAAAAA" teriak gadis itu dengan suara khasnya yang cempreng.
Bara menoleh melihat gadis kecil yang tak lain adalah zeva, berdecak saat banyak pasang mata melihat ke arahnya.
Bara berjalan santai bersama vino,vano, dan damian menuju zeva dan aleisya. Sesampainya di depan kedua gadis itu bara langsung menatap datar mereka berdua,
"Ngapain manggil' gue?" tanya nya langsung to the point.
Aleisya meremas jemarinya pelan, takut melihat tatapan bara yang se akan ingin mengulitinya hidup hidup.
"Gue mintol dong, ini baju nya si echa kena tumpahan kuah baso, lo bawa pulang nanti biar gue yang izinin" ucap zeva.
"kalo gue gamau?" tanya bara dengan ekspresi wajah yang menyebalkan.
"Ya harus mau dong! dia kan tetangga lo"
"Gak gue gamau. suruh siapa ceroboh?" setelahnya bara melenggang pergi dari hadapan zeva dan aleisya. Di ikuti oleh ketiga antek antek cowo itu.
Dada zeva kembang kempis, "Cih dasar cowo jelmaan setan." sinisnya menatap kepergian bara dkk.
"Cha ayo gue anter lo pulang, mayan kita bolos pelajaran bu titik" aleisya hanya mengangguk karna masi ada sensasi panas di dadanya akibat kuah bakso tadi.
"pasti bakalan merah" batin aleisya meratapi nasib dadanya yang kena kuah bakso.
tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
About taste
Teen FictionKisah klasik tentang albara, Laki laki dengan tatapan datar yang terjebak perjodohan dengan aleisya, Tetangga masa kecilnya yang dia benci. Tentang bara, laki laki yang menyembunyikan perasaan khawatirnya. Dan tentang aleisya, yang diam diam menyemb...