Dua belas

8 4 0
                                    

12. Tidur











Aleisya menggigit bibirnya pelan. Malam mulai larut, dan dia dan bara harus tidur.

Tapi,

Mereka harus tidur berdua.

Oke tepis pikiran 'tidur' itu.

Sekarang bantu aleisya untuk bisa tidur tapi tanpa bara.

Ceklek,

Pintu kamar mandi terbuka. Muncul lah bara yang hanya memakai celana pendek selutut, tapi tidak memakai atasan.

"Ya allah!" pekik aleisya kaget saat netranya melihat bentuk otot di perut bara.

itu, kenapa bisa ada enam.

"Kenapa lo?" tanya bara cuek.

"Itu kamu kenapa ga pake baju?"

Bara berjalan mendekat ke arah aleisya, ralat, ke kasur mereka.

"Masalah buat lo?"

Aleisya merasakan pipi nya memanas. "Y-ya nggak gitu! y-ya maksudnya tuh---"

"Lo salting liat gue ga pakek baju?" tembak bara tepat sasaran

sial,

Aleisya meneguk ludahnya kasar, matanya gatal untuk melihat enam bentuk roti sobek di perut bara.

"Lo tenang aja gue gabakal nyentuh lo,"

Bara menggantung ucapannya, "Karna gue gamau ngotorin anggota badan gue hanya karna bersentuhan sama lo."

Jleb.

Kata kata itu menusuk kedalam hati aleisya. "Kamu jijik ya sama aku?" tanya aleisya pelan.

"Iya."

"Okey."

Bara langsung merebahkan badannya di samping aleisya, sedangkan gadis itu mati matian untuk menahan tangannya yang ingin menampar wajah tampan laki laki di sampingnya.

"Ga usau liatin gue terus, gue tau gue ganteng."

Untuk yang ini aleisya tidak akan berkomentar karna laki laki itu emang ganteng.

Lalu akhirnya aleisya juga merebahkan tubunya, sedikit menjauh dari bara. Sampai kedua mata dua remaja itu sama sama tertutup.

Tanpa keduanya sadari,

Mereka saling berpelukan. Memberikan kehangatan di dalam kamar yang dingin oleh AC.

Dan tanpa bara sadari, laki laki itu menyentuh aleisya.

Pelukan hangat yang mengantar kedua nya ke dalam mimpi yang indah.


Sinar cahaya matahari masuk melalui celah celah jendela kamar aleisya dan bara.

Aleisya menggeliat kecil, tapi matanya terlalu malas untuk terbuka. Gadis itu menduselkan kepalanya ke dada bidang seseorang yang terasa hangat,

Sebentar.

Dada bidang?

Aleisya seketika membuka matanya dan penampakan yang ia lihat pertama kali adalah dada bidang seseorang. Matanya melirik ke bawah di mana perutnya di peluk oleh tangan kekar milik laki laki di sampingnya.

Untuk seperkian detik aleisya dibuat kagum dengan pahatan wajah yang nyaris sempurna milik bara.

Alis hitam yang lumayan tebal, mata tajam nya yang di hiasi bulu mata yang lentik. Hidung mancung bak perosotan, rahang yang tegas dan bibir ranum yang lumayan tebal.

About tasteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang